🔖I See You!

841 147 47
                                    

Siang itu rumah singgah terlihat lebih ramai dari biasanya. Para remaja remaja berkumpul di sana dan saling bercanda sehingga membuat suasana sangat hangat dengan rasa kekeluargaan. Yangyang bermain PS dengan Haechan. Kun, Ten, Xiaojun berbincang bincang dengan Taeil dan Doyoung. Sedangkan Lucas menemani Hendery ke tempat pak kepala desa untuk sekedar laporan.

"Wah jago juga." Puji Haechan pada Yangyang. Yangyang menoleh sekejap kemudian tersenyum miring. Anak itu dengan lihai memainkan stik dan berhasil mengalahkan Haechan.

"YESS!!" Yangyang melonjak kegirangan kemudian berlari menghampiri Kun yang sedang bercakap cakap. Yangyang layaknya anak yang habis di belikan mainan kesukaannya langsung memeluk leher Kun membuat pria itu kaget.

"Ada apa?" Tanya Kun.

"Kak tau nggak sih? Haechan tuh noob banget mainnya Ha Ha Ha!"

"Eleh. Gue cuma sengaja ngalah biar lo seneng." Sahut pria manis itu.

"Mana ada orang kalah yang ngaku? Wlee..."

Haechan melotot kepada Yangyang yang menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kun dengan gemas. Yangyang memeluk tubuh besar Kun yang tertawa geli karena jari Yangyang menyentuh perutnya.

"Aa kiyowo." Gumam Doyoung yang melihat Yangyang dan Kun seperti kakak adik yang menggemaskan.
Tak lama kemudian Hendery dan Lucas datang lalu bersalaman dengan tamunya.

"Gimana?" Tanya Kun kepada mereka berdua.

"Pak kepala desa menyambut baik kok. Mungkin besok akan di urus." Jawab Lucas. Mereka tadi pergi ke rumah Pak Seokjin karena keluhan jaringan dan berencana mendirikan WiFi. Karena memang kebutuhan para remaja dan signal di sana sangat buruk, Pak Jin meng-iyakan pengajuan mereka. WiFi mungkin akan datang 2/3 hari dan tentu saja Hendery yang membayarnya.

"Kalian mengajukan WiFi?" Tanya Haechan dan di angguki oleh Lucas.

"Huah... Selama ini kita mencari Signal ke atas bukit." Gelak Haechan.

"Bukit mana?" Tanya Winwin tertarik. Pasalnya pria Dong itu sudah hampir 1 minggu tidak berkomunikasi dengan ibunya. Ya, hanya kemarin malam ketika Lucas mengajaknya dan Ten kerumah pak kepala desa.

"Itu kak, bukit dekat danau yang tak jauh dari sana ada tebing curam. Kami biasanya mencari jaringan di sana." Jelas Haechan.

"Pantas saja kulitnya gosong." Bisik Yangyang pada Kun.

"Apa katamu?" Haechan mendengar bisikan itu dan melotot kearah Yangyang. Pria manis itu semakin menenggelamkan wajahnya di dada Kun takut melihat Haechan yang tersinggung. Ya jelas saja Haechan tersinggung.

"Maafkan dia. Lidahnya memang licin." Ten meminta maaf dan merasa tidak enak dengan Haechan.

"Tak masalah. Yang di katakan Yangyang ada benarnya." Sahut Doyoung. Haechan menekuk bibirnya sambil berkacak pinggang menatap Doyoung yang tertawa.

"Apakah aku sehitam itu?" Haechan memperhatikan kulitnya kemudian menggeleng.

"Tidak! Aku tidak sehitam itu!" Protesnya dan hanya di tanggapi tawa oleh yang lain karena sifat lucunya.

"Apakah kalian kesusahan signal?" Tanya Taeil.

"Iya. Sangat." Jawab Xiaojun dan Ten bersamaan.

"Gimana kalau kita nanti ke bukit? Nggak jauh kok." Ajak Doyoung.

"Boleh boleh." Jawab mereka serempak.













"WOAAA AKHIRNYA!!!!!" Teriak Lucas dengan lantang hingga suaranya menggema.

[✔] BANGSAWAN || BXB HENXIAOWhere stories live. Discover now