Kalau pacaran itu masih bisa putus, kalau udah nikah? Nggak bisa lagi. Tapi kenapa ya, aku selalu berpikiran untuk memutushubungan yang seharusnya tidak boleh diputuskan ini
Sebenarnya sebelum aku memutuskan untuk masuk ke hubungan yang lebih serius atau yang bisa disebut dengan pernikahan, aku bimbang. Aku belum mengenal dia sepenuhnya. Apakah dia benar benar menyukai dan menyayangiku? Apakah aku bisa mengerti dia? Ah semua itu membuatku overthingking
Tapi, akhirnya aku membuat keputusan untuk menikahinya.
Ekspektasiku sudah meluncur kemana mana. Di hari dimana kami melaksanakan acara pernikahan, aku sangat senang melihat dia tersenyum lebar. Yang ada dipikiranku kala itu adalah, dia begitu menyayangiku
Namun, setelah beberapa bulan, dia mulai menunjukkan sifat aslinya. Selama ini dia hanya bersembunyi dibalik topengnya yang berlapis lapis, menjauhi mikrofon kejujuran.
"ARGH GA BECUS BANGET SIH JADI ISTRI! PRANG-!"
Satu persatu piring di rumah kami menjadi korban, bagaimana nasib dompetku.
"SIAPIN MAKANAN ENAK DONG SEKALI KALI! JANGAN INI INI TERUS DONG! BOSEN GW"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yah mau bagaimana lagi? Pekerjaanku biasa saja, aku bukan direktur ataupun pengusaha. Dia? Sebenarnya pekerjaannya itu bisa dibilang pekerjaan yang menghasilkan cukup banyak uang
Tapi entah kenapa dia tidak mau menggunakan uangnya yang terus mengalir itu. Hey ingat itu semua hanya titipan dari Tuhan
Ingin sekali aku memutushubungan ini. Secepatnya.
2. Capek, mau kabur aja.
"Ayolah Yut, kamu sampai kapan kayak gini? Aku udah capek" Aku berdiri di depan pintu kamarnya yang tertutup rapat
Karna aku tak kunjung mendapar jawaban, aku memutuskan untuk masuk ke kamar
Ini harus berakhir.
Aku mulai memasukkan baju baju yang ada di dalam lemari ku ke dalam koper berukuran besar, tak lupa dengan dompet dan handphone serta kunci mobil. Untung saja jendela rumahku dekat dengan mobilku, tinggal lompat secara diam diam.
"Y/n! Ambilin minum dong!" Suara Yuta memanggil
Aku terkejut, tolong beritahu aku kalau dia tidak sedang berjalan kearah kamarku. Tinggal sedikit lagi