Sebelum Final

Mulai dari awal
                                    

"Jadi maksud dari test ini kita diperbolehkan untuk saling membunuh?" ucap Naruto santai dan para peserta pun menyorot matanya pada Naruto karena ucapannya tadi.

"Cepat tanggap seperti biasanya Naruto kun." puji Sandaime.
"Ha'i ujian ini memang diperbolehkan untuk saling membunuh tapi jika masih memungkinkan para pengawas akan menyelamatkannya agar tidak menambah korban sia-sia." tegas Sandaime.

"Tapi kenapa kita harus mempertaruh kan nyawa?" tanya Kiba dengan nada sedikit meninggi.

"Negara yang kuat pasti memiliki desa yang kuat juga, desa yang kuat pasti memiliki shinobi yang hebat akan tekadnya untuk menyelamatkan desanya meski nyawa taruhannya." ucap Sandaime.

"Baiklah aku mulai paham sekarang." ucap Choji lemas karena ia sedang menahan laparnya.

"Tapi aku tegaskan sekali lagi, ini bukan main-main... karena disini taruhannya adalah nyawa sendiri." ucap Hiruzen melirik Naruto dan Gaara.

"Aku tidak peduli, lebih baik kita segera mulai saja yang disebut pertarungan mempertaruhkan nyawa itu." ucap Gaara mengeluarkan senyuman evilnya.

.
Pofft. . .

Asap menggumpal dihadapan mereka lalu semua peserta mengalihkan  pandangannya pada asap tersebut.
Terlihat jonin elite yaitu Gekko Hayate.

"Sandaime (uhuk)... biar dari sini saya yang akan mengambil alih (uhuk)... pembicaraanya." ucapnya menunduk hormat dihadapan sang Hokage, Hiruzen hanya mengangguk menyetujuinya.

Hayate pun berdiri lalu membalikan badannya. "Perkenalkan, namaku Gekko Hayate." ucapnya menatap peserta.

"(Uhuk)... sebelum menuju babak ketiga, akan ada (uhuk)... babak penyisihan terlebih dahulu." ucap lanjutnya.

"Hei kenapa dia?"

"Apa orang itu lagi sakit?"

pikir semua peserta dibenak masing-masing karena sedari tadi omongannya terganggu terus yang disebabkan oleh batuknya.

"Apa maksudmu? jadi ini bukan ujian tahap ketiganya!?" tanya kesal Shikamaru yang sedari tadi menguap.

"Kenapa tidak langsung saja ketahap berikutnya? apa seluruh peserta tidak bisa mengikuti ujian babak ketiga?" tanya Sakura sesikit kecewa karena tidak sesuai ekspetasinya.

"Pada final nanti akan dihadiri oleh sejumlah orang penting (uhuk)... jadi bagi peserta yang kondisinya kurang atau sudah tidak kuat lagi silahkan untuk mengundurkan diri karena babak penyisihan segera dimulai." ucap Hayate.

"Segera!? Heyy kau jangan bercanda." komen shock Kiba sedikit gelisah karena mereka baru saja melewati ujian ditahap kedua yang sangat menguras tenaga mereka.
.
.
.

Semua peserta hanya diam dengan ekspresi serius. Mereka sudah membulatkan tekad masing-masing untuk melanjutkan ujian ini apa pun resikonya.

"Aku.." ucap seseorang berkacamata bulat berambut perak sepanjang bahu. "Aku mengundurkan diri." ucapnya lanjut.

"Kau... Kabuto Yakushi." ucap Hayate sambil membaca datanya lewat papan kecil yang ia pegang.

"Dia terlihat tidak asing." ucap Anko langsung mencari data tentangnya.

"Iya dia itu mengikuti ujian chuninn tahun lalu juga, terus mengundurkan diri pada bagian test akhirnya... Anko coba cari tentangnya." perintah Sandaime mentap Anko.

"Ketemuuu.... dia 6 kali gagal test chuninn. Di Akademi dia biasa-biasa saja tidak menunjukan kesan yang bagus dengan 8 misi C dan 25 misi D." jawab Anko.

"Soukaa..." ucap Hiruzen lalu kembali menghembuskan asap rokoknya.

"Baikk... silahkan untuk meninggal kan tempat ini." ucap Hayate memerintahkan Kabuto. Akhirnya Kabuto pun meninggalkan arena.

Uzumaki Naruto [ Towards Revenge ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang