Apa Rencananya?

1.3K 89 12
                                    

Trink. . .
Traangg. . .

.

Sasuke sama Orochimaru saling mengadukan kunainya masing masing.

"Mata itu... kau akan menjadi tubuh yang sempurna untukku Sasuke-kun" jerit batin Orochimaru melihat sharingan Sasuke di jarak yang dekat.

Sasuke melayangkan tendangan ke lehernya, Orochimaru yang menyadari itu menahannya menggunakan tangannya, Sasuke tidak tinggal diam dia memutarkan badannya dan melayangkan kaki satunya lagi ke arah yang sama hingga membuat Orochimaru terseret.

"Bagaimana?" ucap Sasuke menyeringai ke Orochimaru. Orochimaru yang melihat itu hanya membalas dengan senyumannya seramnya juga.

"Lumayan." ucap Orochimaru lalu menangkap kedua kaki Sasuke dan melemparkannya ke udara.

"Hah.." Sasuke hanya tersenyum. "Bum.." ucap pelan Sasuke yang masih mengambang di udara.

.

Duarr. . .

Tempat dimana Orochimaru berdiri pun meledak, dikarenakan terdapat kertas peledak dibagian bawah tanah yang semuanya sudah Sasuke atur.

Sasuke sekarang sudah mendarat dengan mulus di atas tanah dan penuh tersenyum kemenangan, melihat ke tempat dimana Orochimaru berada yang masih ditutupi oleh banyaknya asap dan debu.

"Hhhhh.." tawa dehem dari dalam kumpulan asap dan debu tersebut.
"Hebat, cara bertarung yang cerdas." ucap Orochimaru yang sudah mulai terlihat tubuhnya.

Sasuke hanya mendecih tidak suka karena terlihat tubuh Orochimaru yang keadaanya tidak terlalu parah cuma ada beberapa luka gores saja dan tidak parah.

.

Naruto POV.

Dimana sekarang Naruto masih sedang dikejar ular itu karena Naruto ingin membawanya ke tempat jebakan yang sudah ia siapin sebelum ujian kedua ini dimulai.

"Sini ular bodoh!" ucap Naruto meneriaki ular itu dan semakin menaiki kecepatan langkah kakinya.

Serasa sudah sampai ditempat jebakannya.
"Oke sepertinya sudah sampai." gumam Naruto lalu merapal segel tangan berebentuk +.

"KAGE BUNSHIN NO JUTSU."

keluar 3 bunshin dari Naruto dan berpencar, masing-masing ke arah sisi yang berbeda, lebih tepatnya keempat sisi ular tersebut.

"Kau terjebak!" ucap Naruto merapal segel tangan dan diikuti oleh semua bunshin-bunshinnya.

"DOTON : DORYUHEKI."

Lalu Naruto menghentakan tangan nya diatas tanah dan keluarlah dinding tanah yang mengurung ular tersebut.

Bofft. . . Bofft. . .

Bofft. . .

Ketiga bunshin itu menghilang dan Naruto melompat ke atas salah satu dari tembok itu.

"Hemm.. kau sudah tidak bisa keluar dari sini, dan kau tahu mengapa aku membawa mu kesini? karena aku sudah menyimpan 10 kertas peledak dibawah tanah itu." ucap Naruto ke ular tersebut walaupun ia tau tidak bakal dibalas ucapannya.

Naruto pun mengambil kunai dikantong ninjannya yang sudah ditempelkan kertas peledak juga.

"Dengan begini kau berakhir." ucap Naruto melemparkan kunai itu ke ular tersebut.

.

Duar. . . Blarr. . .

Boom. . .

Ledakan-ledakan yang terjadi disebabkan kertas peledak yang Naruto lemparkan itu akhirnya mengaktifkan kertas peledak yang Naruto sudah siapkan dibawah tanah.

Uzumaki Naruto [ Towards Revenge ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang