Team 7

2K 129 19
                                    

Sesaat Naruto sampai di apartemennya dia pun membuka pintu.

Dia pun terkaget karena melihat Hiruzen dengan 2 anbunya yang sudah menunggu Naruto.

"Eh jiji ada apa kemari?" tanya Naruto.

"Kalian berdua pergi, ada yang ingin kubicarakan dengan Naruto kun.!" ucap Hiruzen menyuruh ke dua Anbu itu pergi.

"Ha'i Hokage sama." ucap kedua Anbu itu dan menghilang menggunakan shunsinnya.

"Naruto kun aku ingin memberikan mu sesuatu." ucap Hiruzen dan merogoh jubahnya. Naruto pun tampak kebingungan benda apa yang bakal dikasih oleh jiji angkatnya itu.

Akhirnya Hiruzen mengeluarkan benda dari jubahnya.

"Kunai sama gulungan ini milik siapa?" ucap Naruto.."dan kenapa kau memberikannya padaku." lanjutnya.

"Kunai dan gulungan ini peninggalan dari kedua orang tua mu." ucap Hiruzen.

"B-benarkah?" tanya Naruto yang menahan isakan tangisnya.

"Hum... pakailah sebaik mungkin pelajarilah isi dari gulungan itu." ucap Hiruzen.

"Baiklah arigatou jiji." ucap Naruto tersenyum tipis.

"Ha'i, sekarang aku pergi, jaa Naruto kun." pamit Hiruzen yang sudah membuka pintu apartemen Naruto.

"Jaa na, jiji." balas Naruto.

setelah Hiruzen keluar dari apartemen, Naruto pun berjalan menuju jendela apartemennya sambil membawa kunai dan gulungan itu, ia pun melihat patung ayahnya.

"Tou-san, Kaa-san aku berjanji akan melindungi apa yang sudah kalian lindungi aku berjanji hiks..." ucap Naruto yang sudah tidak kuat menahan tangisanya.

"Aku akan menjadi orang yang kuat hingga aku di akui oleh semua shinobi dan aku ingin menjadi Hokage seperti mu tou-san hiks... tapi aku akan menjadi Hokage yang kuat sepanjang masa melebihi mu dan Hokage terdahulu hiks... itu janji ku tou-san, kaa-san." Lanjutnya mengeratkan pelukannya pada peninggalan orang tuanya dan ia memandangi bulan beserta bintang yang bersinar dimalam hari dengan senyuman tulusnya.

Naruto pun tertidur dan bermimpi indah hingga wajahnya terlihat sangat damai saat tertidur dengan senyumannya.

Pagi hari kemudian...

Kringgg....

"Hoamm." ucap Naruto yang terbangun dari tidurnya.

Naruto pun mematikan jamnya dan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

15 menit kemudian...

Naruto yang sudah selesai dari mandi
nya langsung menuju lemari memakai bajunya. Ia memakai kaos putih polos dengan jaketnya yang dibiarkan terbuka, memakai celana ninja panjang berwarna hitam dengan kantong ninja dipahanya, ia membiarkan ikat kepalanya digantung (seperti gaara), dan yang terakhir sandal standar untuk ninja.

"Selesai." ucap Naruto yang melihat pantulan dirinya di kaca.

Dia pun mengambil kunai 3 cabang dari mejanya,
Naruto hanya tersenyum dan menyimpannya didalam kantong ninjanya.

Naruto pun beranjak keluar dari apartemenya menuju ke ramen ichiraku untuk sarapannya.

Sesudah sampai...

"Ohayou." ucap Naruto datar yang baru memasuki kedai makan itu.

"Ohayou..." ucap penjaga perempuan disana. "Oh kau Naru-kun." ucap Ayame yang baru menoleh ke Naruto.

"Pesan ramenya 1 ukuran sedang nee-san." ucap Naruto.

"Baiklah." ucap Ayame. "Ayah ramen ukuran sedang 1." Teriaknya.

Uzumaki Naruto [ Towards Revenge ]Where stories live. Discover now