❥︎Takdir apa?

Mulai dari awal
                                    

"Oh...Ini milikmu ya? Awalnya aku penasaran kenapa Alyssa kembali ke lantai ini sebagai seorang regular...Dan kini aku tau kenapa."

Edahn langsung melontarkan kata-kata aneh begitu Anne terbangun, gadis itu pun segera membuang muka.

"Siapa kau?" Dan akhirnya pertanyaan yang sulit itu keluar.

Anne menggaruk pipinya yang tak gatal sambil melirik kesana kesini mencari jawaban.

"Siapa ya..Aku kan diriku. Siapa itu kau tak perlu tahu."

"Jawaban macam apa itu, semakin jelas bahwa kau sedang mengelak dariku. Katakan..Apa yang terjadi pada Alyssa..Zahard...Dan juga diriku yang jadi mata keranjang di luar sana?"

"AHH!! KAU PIKIR SAJA SENDIRI! MUNGKIN NAFSUMU MELEDAK-LEDAK KALI????"

"...Apa maksudmu? Kenapa aku harus menikahi semua orang, ketika aku bisa dapat orang yang kucinta?"

"Menjijikkan!! Aku geli!"

"...Kau tau kita sedang tak membicarakan dirimu."

Mendengarnya, perempatan imajiner muncul di dahi Anne. Ia berbalik menghadap Edahn lalu duduk bersila dengan kedua kakinya sambil menyandar ke dinding dekat jendela.

"Mari kita mulai dari..Awal ku ditemukan oleh Putra Mahkota, atau kita panggil saja dengan... Kakak kandung Alyssa."

_____________

Anne keluar dari penginapan dan melihat Endorsi yang duduk di tepi jurang.

"Mana Khun?"

"Kurasa dia sedang menyelesaikan babak itu sendirian."

"Ah.."

Khun sudah bisa membuat sebilah tombak es. Baam pun kini sedang istirahat sehabis berlatih sebentar dengan Edahn. Anne berjalan ke tempat Endorsi lalu duduk dengan memeluk kedua kakinya.

"Kau kenapa?" Tanya Endorsi, menatap sinis pada Anne.

"Aku hanya merasa...Akan ada suatu hal yang akan terjadi setelah ini."

Mereka akhirnya bersiap-siap untuk pergi. Edahn sebagai pemimpin jalan diiringi dengan bola emas yang menuntunnya. Tiba lah mereka di sebuah tempat dengan bangunan emas tinggi menjulang hingga ke langit-langit.

Disuguhkan dua elevator yang berbeda, dengan jelas mereka sengaja dipisahkan. Edahn dan Baam menuju elevator yang mungkin akan membawa mereka ke tempat Zahard.

Lagi-lagi Anne diberi pilihan, karena ada Edahn bersama Baam, kini ia memilih pergi bersama Khun.

"Kalahkan si topeng itu, Baam."

"Bukannya kau harusnya mendukungku, Alyssa?"

Suara Zahard tiba-tiba terdengar begitu saja, Anne sontak kaget karenanya.

"Kau bahkan...Kabur dari Istana."

Anne mengalihkan pandangannya, ia memencet tombol elevator di sebelah kanan lalu segera masuk.

"Hei- Hei, ayo! Aku tak ingin diinterogasi lebih jauh lagi."

Semua orang masuk, Khun membuang muka saat melihat Anne. Mereka diam saja begitu elevator membawa mereka ke suatu tempat.

"Agar kalian tahu saja, para petarung kalian gagal. Dan agar kalian tak merasa bosan nantinya, aku sudah menyiapkan acara kecil."

Anne menaikkan satu alisnya mendengar bola emas itu mengoceh.

'Apa mereka tak bisa merebut Cermin? Mati? Sekarat? Bagaimana keadaan mereka sekarang?' Anne membatin, sudah diduga bahwa pilihan tepat untuk pergi bersama Khun tadinya.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang