ᵗʷᵉˡᵛᵉ: mĘŊ¢คŖį tคħŪ

74 10 4
                                    

Selamat membaca para readers, biasakan vote dan komen ya.
Maaf kalau kadang ceritanya ngelantur.

"Kenapa?" Hyunsuk bingung mendengar ucapan Jeongwoo, padahal Jeongwoo lagi liat-liatin foto nya di meja

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Kenapa?"
Hyunsuk bingung mendengar ucapan Jeongwoo, padahal Jeongwoo lagi liat-liatin foto nya di meja.

"Gak nyuruh kita duduk."

Hyunsuk menghembuskan nafas nya.

Asahi hanya diam lalu duduk di kursi paling pinggir di depan jendela.

Yang lain ikut duduk udah cape berdiri mulu,kecuali Mashiho yang berjalan ke kasur untuk mengobati luka Hyunsuk,
Hyunsuk pun juga gak ada niatan untuk nyuruh mereka duduk sebenarnya.

"Adik lu cantik juga bang hyun, tapi sayang,"

"Sayang kenapa doy, lu kan gak pernah pilih-pilih cewe."

"Heh gue suka milih cewe ya Woo, sayang nya adik bang Hyunsuk pendek gue gak suka, soalnya kalo mau nyium harus nunduk."

"Kan mirip abang nya," celetuk Junghwan yang membuat yang lain langsung tertawa.

Kecuali dua orang yang langsung berdehem secara bersamaan dari atas kasur.

"Yah ada 2 makhluk yang kesinggung."
Junkyu kembali membuat yang lain semakin tertawa, para manusia itu sudah tidak terlalu takut karena bagi mereka sekarang yang ada hanyalah pertemanan.

"Lagian gue gak bakal biarin lu deketin adek gue ya doy, lu macem-macem sama dia awas aja, gue makan lu idup-idup."

"Duh serem bang."
Doyoung tak lagi tertawa tapi tidak takut juga, dia tahu kalau Hyunsuk serius dan dia juga gak ada niatan untuk deketin adik Hyunsuk.

"Ahh ya. Pasti ada alasan kan kalian ke sini sampek rusakin pintu kamar gue, gak mungkin kalo cuma mau obatin luka gue doang, udah nemuin petunjuk lain?"

"Hehe iya bang, maaf yang kemarin,tadi ada siswi yang hampir mati, tapi Jihoon udah selametin kok bang tenang aja, siswi itu di gigit di lehernya, persis gigitan vampir, banyak darah keluar dari sana apalagi di temuinnya udah siang, kalo dari banyak darah yang keluar sih pasti udah dari pagi digigit nya, Jihoon takut banget tadi pas liat Junghwan sama Doyoung gotong siswi itu."

"Kalian gak usah minta maaf, gue gak apa-apa kok. Berarti tadi bang Yoshi __"

"Ya, gue tadi nyerang bang Yoshi, sekarang gue dah nyesel, kayaknya pelakunya emang sengaja mau adu domba kita."
Asahi menatap lurus keluar jendela.

"Ada teka-teki juga yang harus kita pecahin bang hyun."
Alice menunduk, dia sebenarnya tidak ingin membebani Hyunsuk yang baru saja sembuh, Mashiho baru saja selesai mengobatinya.

"Tunggu apa lagi? Ayo kita pecahin sekarang kalo gitu, ikut gue."
Hyunsuk duduk dan menghembuskan nafasnya kasar kemudian langsung berdiri dan berjalan keluar kamar.

Semua hanya bengong menatap Hyunsuk.

"Jadi lu dah tau bang kita semua temenan dan ngajakin lu temenan juga?"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Jadi lu dah tau bang kita semua temenan dan ngajakin lu temenan juga?"

"Kenapa nggak, ngeliat kalian bareng-bareng + ada Alice juga udah bikin gue yakin kalian temenan, waktu itu juga Jaehyuk sama Yedam bilang kalau lebih baik kita temenan."

Semua menatap Hyunsuk dengan aneh, Hyunsuk punya jiwa seorang pemimpin karena itulah dia ditunjuk untuk menjadi ketua OSIS,

"Btw ini lu baru gue obatin, emang gpp?"

"Gpp kok Mashi,tubuh gue aman, lagian diruangan ini lebih enak kalo mau nyari tahu sesuatu, liat tuh Yedam udah hampir selesai baca 1 buku."

Semua melihat ke arah Yedam, ya sejak masuk ruang kerja Hyunsuk alias perpustakaan ini Yedam langsung mengambil buku dan membacanya air minum yang di pegangnya sudah tinggal setengah, padahal tidak ada yang tahu kapan dia minum.

Minum?
Ya, waktu mereka ke perpustakaan adik Hyunsuk sudah pulang dan membawakan minuman mereka ke perpustakaan.

"Jadi buah yang bijinya beracun ya kayak yang kita sebutin tadi, ya gak dam?"
Hyunsuk menatap Yedam.

"Iya bang, tapi aku gak yakin yang mana, aku lupa nanya, batas tempatnya juga? Sampai seberapa jauh permainan ini?"

"Mikir lu kepanjangan dam, menurut gue sih cuma sekitar sekolah aja, nih ya, cuma di sekolah dan murid sekolah aja yang dilibatin selama 2 hari ini."

"Mashiho bener, dan ini kasus pembunuhan, kita juga akan berurusan dengan sekolah kan."

"Tenang (aja) , ada 2 perwakilan (sekolah) disini, (jadi) jika ada apa-apa (mereka akan) segera lapor walau perlu bumbu kebohongan."

Semua menatap Yoshi bingung.

"Maksud bang Yoshi pasti bang Hyunsuk dan bang Yedam iya kan?"

Yoshi mengangguk mengiyakan tebakan haruto,

Yang lain juga ber o ria untuk menanggapi nya.

"Tapi gue masih bingung, kita mungkin bisa nemuin tempatnya,tapi gimana cara kita tahu kapan dia akan membunuh korban itu, kalau gue sih gak tau. "

Semua menunduk lesu,yang lain juga tidak ada yang tahu jawaban dari ucapan Jihoon (mungkin)

Alice menatap mereka 1 per 1 temannya lalu melihat ke arah luar jendela,
"Ini udah sore, kayaknya aku harus balik duluan."

"Gak lice, kita balik bareng-bareng aja, kita pikirin ini di rumah masing-masing dulu."

Semua hanya mengangguki perkataan Junghwan.

"Alice pulang sama siapa?"

Pertanyaan Hyunsuk hanya di jawab dengan gidikan, Alice sendiri tidak tahu,

"Mashi anterin Alice ya!"

Mashiho menatap Hyunsuk yang tiba-tiba memberinya perintah untuk mengantar Alice, kemudian mashiho menatap Alice meminta jawabannya.

Setelah Alice mengangguk mereka pergi duluan,

"Mereka udah cocok kan."

Semua tertawa mendengar perkataan itu dari mulut seorang demon, sepertinya hari ini hatinya sedang menghangat.

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Apr 22, 2021 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Ⲙⲟⲙⲉⲛⲧ || 𝕋𝕣𝕖𝕒𝕤𝕦𝕣𝕖Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon