P r o l o g

169 14 2
                                    

'ATTENTION'

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh , tempat  atau alur di dalam cerita,itu berarti hanya sebuah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

_____________
Let's get started

_______

"Ayah apa aku benar-benar harus pindah sekolah, kata ayah kita hanya sebentar disini dan akan kembali ke Sydney ."

"Bukanya ayah sudah bilang kemarin, ayah kira kamu sudah paham. Awalnya kita kesini hanya untuk menjenguk keluarga ibumu ternyata kita juga harus mengurus warisan kakek mu dan mengurus perusahaannya juga, kau tahu kan di sana sudah ada pamanmu yang akan menangani perusahaan ayah tetapi disini tidak ada sayang, apalagi ibumu dulu juga anak tunggal jadi harus ayah yang mengurusnya, dan jangan tanya lagi kenapa ayah tidak mengirim mu kembali ke sydney itu karena di sana bibi mu baru saja melahirkan dan pasti tidak akan bisa menjagamu, dan berhenti membantah baby kau sendiri juga sudah memakai seragam mu bukan."

"Ini kan karena paksaan ayah."

"Hahaha jangan begitu dong Alice, apa kau tidak ingin melihat dunia luar juga, bukannya kau sudah bosan melihat bayangan-bayangan seram itu di sana, mungkin disini kau akan mendapat ketenangan."

"Ya semoga saja."

Itulah yang Alice ingat setelah dia turun dari mobil ayah nya, pembicaraan mereka beberapa menit yang lalu masih saja menghantui kepala Alice.

"Hemm baiklah Alice, ini dokumennya, kau bisa tanyakan ruang kepala sekolah pada murid disini agar kau juga mendapat teman baru." 

Alice hanya mengangguk mengiyakan penuturan ayahnya  dan mengambil dokumennya, sejujurnya jika ada pilihan lain Alice akan memilih ikut ayahnya pergi dari sekolah ini, tapi dia tidak ingin mengecewakan ayahnya karena terus membantah.

Mobil ayahnya melenggang pergi setelah Alice melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan. Setelah Alice menghembuskan nafasnya dengan berat hati akhirnya dia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah yang bernama The Bomul High School nama yang aneh untuk ukuran sekolah SMA menurut Alice dan juga firasat buruk yang Alice rasakan sejak menginjakkan kakinya di sekolah ini membuatnya semakin enggan untuk terus berlama-lama sendirian, setidaknya dia ingin cepat-cepat menerima pelajaran dan pulang.

"Emm permisi, apa kau mencari sesuatu? sepertinya kau terlihat kebingungan."

Seseorang mengejutkan Alice dengan berbicara bahasa korea dari belakangnya,mungkin dia risih melihatnya karena dari tadi Alice celingukan melihat nama di pintu-pintu ruangan yang berjejer. 
Dan jangan salah walau Alice hidup di Sydney dia pintar berbahasa korea karena sejak kecil dia selalu terbiasa memakai bahasa korea jika mengobrol dengan ibunya.

"Ahh ya aku mencari ruang kepala sekolah, apa kau bisa membantuku?" Ucap Alice sambil berbalik.

Sepertinya sekarang Alice merutuki dirinya sendiri, dia berfikir seharusnya dia berbalik dulu sebelum bertanya karena dia memang benar-benar tidak ingin berurusan dengan makhluk semacam ini, huh tapi nasi sudah menjadi bubur Alice hanya berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlihat gugup.

"Ohh ruang kepala sekolah, itu ada di ujung lorong ini, terus saja berjalan ke sana kau pasti akan menemukannya."

"Ahh iya kak , terima kasih."
Alice hanya ingin bertindak sopan di sekolah barunya ini atau dia akan mendapat masalah lain yang tidak ingin dia alami.

Lelaki itu hanya tersenyum sedangkan Alice segera pergi meninggalkan nya sebelum dibuat pingsan karena makhluk itu mengambil energi Alice.

Setelah sampai di depan ruang kepala sekolah Alice sedikit membenarkan seragamnya dan menghembuskan nafasnya kasar, baru saja dia menginjakan kaki di sekolah ini tetapi sudah ada makhluk yang mengambil energinya sembarangan.

TOK TOK TOK

"Masuk!"

Setelah mendengar suara yang sedikit berat itu Alice segera membuka pintunya dan bergegas masuk ke ruangan.

"Ahh apa kau Alice? saya sudah menunggumu sedari tadi, silahkan duduk!"

Alice hanya mengangguk dan  tersenyum kikuk melihat makhluk baru lagi yang ada di depannya, Alice kemudian duduk di kursi depan meja kepala sekolah barunya itu.

"Saya sudah memanggil anak-anak OSIS yang akan mengantarmu ke kelas barumu."

"Terima kasih pak Chanyeol, harusnya bapak tidak perlu merepotkan diri seperti itu."
Alice baru saja menyebutkan nama yang ada di name tag yang memang  sengaja di tempatkan di meja kepala sekolah itu.

"Apa kau tidak apa-apa Alice, kau sedikit pucat?" Park Chanyeol mengatakan hal itu tanpa beban dengan senyum andalannya atau lebih mirip smirk bagi Alice walau sebenarnya dia sendiri sudah tahu apa yang terjadi.

(Tidak apa-apa gimana,tubuhku sudah tidak kuat karena kau mengambil energi ku,sialan,apa ini yang pantas dilakukan oleh seorang kepala sekolah kepada murid barunya)
"Sa-saya tidak apa-apa pak,mungkin hanya sedikit kelelahan." 

TOK TOK TOK

(huh akhirnya selamat)
Hanya itu yang bisa Alice pikirkan sekarang ini atau tubuhnya akan terus merasa kesakitan.

"Masuk!"

Alice menoleh kebelakang melihat beberapa lelaki yang baru saja masuk , sepertinya dia terlalu cepat untuk mengatakan selamat.

"Ahh Alice , mereka adalah osis yang saya bicarakan tadi, jadi mereka akan__ ALICE KAU TIDAK APA-APA "

Akhirnya tubuh Alice sudah tidak kuat dan pingsan karena energinya terus diambil secara berturut-turut.














Hi, aku buat cerita lagi nih, kali ini aku bikin cast nya treasure,semoga kalian bakal suka sama ceritanya ya.

Janlup vote & komen oke

Ⲙⲟⲙⲉⲛⲧ || 𝕋𝕣𝕖𝕒𝕤𝕦𝕣𝕖Donde viven las historias. Descúbrelo ahora