BAB 2

5 3 0
                                    

Kelopak mata yang tertutup bergerak-gerak ringan. Hingga akhirnya terbuka menampakkan iris biru muda yang menyilaukan bagai lautan lepas. Alis bertaut diiringi erangan kesal. Sang empunya terbangun dan menggerutu kesal.

"Sialan, aku masih lelah." Ia hendak tertidur kembali sebelum melihat seseorang di samping kasur berdiri menatapnya. Orang itu tampak berumur setengah abad dengan senyuman yang aneh.

"Yang Mulia, akhirnya Anda terbangun," ucap orang tua itu dengan membungkuk sopan. Pria yang dipanggil 'Yang Mulia' itu terkejut hingga hampir terjatuh dari kasur.

"Pelan-pelan, Yang Mulia. Anda baru saja terbangun dari pingsan semenjak kemarin lusa." Orang tua itu membantunya terduduk. Ia masih memiliki senyum hangat seperti orang tua. Namun, panggilan hormat seperti itu berarti ia bukanlah orang tua kandung pria itu.

"Kepala Pelayan ... Eugene?" tanya pria itu baik-baik. Ia menggeleng beberapa saat sebelum menatap pria paruh baya di depannya.

"Saya merasa terhormat karena bintang kerajaan masih mengenaliku. Anda mendapatkan pukulan kuat hingga tabib mengatakan Anda akan hilang ingatan," jelas pria bernama Eugene itu.

Pria dengan iris biru muda itu mendesah dan bertanya, "Apakah namaku Suga De Draken?"

Eugene hanya mengangguk. Ia menyodorkan handuk mandi pada pria bernama Suga itu. "Jika Yang Mulia masih memiliki pertanyaan, maka saya dengan senang hati menjawabnya," ucap Eugene.

Suga menggeleng, ia mengangkat tangannya dan berkata, "Silakan pergi, aku akan mandi sendiri tanpa pelayan."

Setelah membungkuk, Eugene keluar dari kamar dan menutup pintu kamar. Suga segera bangkit dengan gelisah setelah tidak melihat batang hidup Eugene lagi. Ia berjalan mondar-mandir dengan kuku ibu jari yang digigitnya.

Ia bermonolog, "Mengapa aku masuk ke dunia novel yang kubaca sebelum tidur?"

Suga De Draken adalah Putra Mahkota dari Kerajaan Gladius Lux. Seorang pria berwajah cantik yang awalnya sangat baik. Namun, akibat diprovokasi oleh orang terdekatnya, ia berubah menjadi penjahat paling kejam dalam sejarah. Ia bersekutu dengan bangsa iblis untuk menyingkirkan ras manusia dan menguasai dunia.

"Aku Min Yoongi, dua puluh delapan tahun, menjadi Suga De Draken yang umurnya sembilan tahun lebih muda dariku?" tanyanya pada diri sendiri. Ia bangkit untuk melihat-lihat isi kamarnya.

Lampu gantung mengkilap, lantai granit, ranjang empuk yang besar bisa memuat empat orang, kemudian seluruh ruangan tersebut didominasi dengan warna emas dan merah. Warna tersebut melambangkan kemewahan dan kekayaan. Bahkan, Suga sendiri tidak percaya apa yang dilihatnya itu nyata atau bukan. Ia sempat mengusap matanya berkali-kali.

Ia berjalan menuju ke cermin besar. Sosok yang rupawan terpantul di sana. Suga mencoba melambaikan tangan, berjalan mondar-mandir, berpose layaknya model, hingga tertawa keras. Ia mencoba menyentuh wajahnya. "Gila ... kecantikan tidak masuk akal ini adalah wajahku?" gumamnya tak percaya.

Tubuhnya yang sekarang lebih tinggi. Ia masih sama kurusnya. Namun, warna mata dan rambutnya sangat berbeda. Mata berwarna biru laut dan rambut pirang. Bahkan alisnya sama pirangnya. Kulitnya sangat halus melebihi pantat bayi.

"Wajah rupawan ini terlalu berlebihan untukku. Harusnya juniorku saja yang mendapatkannya. Sebentar ... siapa nama juniorku? Jung ... Argh!"

Ia memegang kepalanya. Rasa sakit yang menusuk terasa di kepalanya. Memori lama dari kehidupan sebelumnya terasa sangat tipis. Seakan-akan hancur berkeping-keping. Suga merintih sampai Eugene yang berada di luar berlari masuk dengan tergesa-gesa.

"Yang Mulia, tolong dengarkan saya. Keluarga Anda akan merasa khawatir. Mohon izinkan saya untuk melayani Anda," ucap Eugene dengan nada yang cemas alami. Terlihat asli, bukan dibuat-buat.

Villain's Sword [PUBLISHED]Onde histórias criam vida. Descubra agora