Chapter 1

1.4K 116 56
                                    

// america x reader x japan :'' //

"Tidak berguna!" 

"Bodoh!" 

"Kupikir kau sudah mati!" 

"Hahaha! Kupikir juga dia sudah ditelan bumi!" 

"Wajahmu membuatku muak!" 

"Orang aneh sepertimu tak pantas berada disini!" 

"Seharusnya kau tidak pernah dilahirkan." 

Kau terbangun. Keringat dingin bercucuran dari seluruh tubuhmu. Mimpi. Mimpi yang sama setiap malamnya. 

Mimpi dimana dirimu terus dihina, dikucilkan, dan dilukai. 

Sebenarnya, semua mimpi yang kau lihat memang kejadian yang sudah kau alami. Orang-orang di sekolahmu terus 'membully'mu setiap hari. Parahnya, ibu dan gurumu tidak mengetahui hal tersebut. Ayah? Ayahmu sudah meninggalkanmu dan ibumu saat kau masih kecil. 

Beranjak pergi dari tempat tidurmu, kau segera bersiap-siap untuk ke sekolah. Mengesampingkan kemungkinan yang akan terjadi semisal hal seperti yang ada di mimpimu. Dirimu melangkah ke dalam kamar mandi, menghadap ke cermin yang memantulkan bayanganmu. Disana, kau melihat beberapa bekas luka dan lebam yang berada di tanganmu. Itu ulah para murid di sekolahmu yang membullymu. 

Mereka selalu menendangmu ataupun memukulmu saat kau tertangkap di pandangan mereka. 

Anehnya, kau tidak pernah tau. Kau tidak pernah au mengapa mereka selalu menyiksamu seperti itu. Memang tidak pernah ada yang melukaimu dengan benda tajam, mereka selalu melukaimu dengan tangan mereka sendiri. Tapi, perkataan yang mereka lontarkan padamu membuatmu sakit hati(?). saat kau bertanya 'apa salahku?' mereka hanya menjawab 'keberadaanmu' dengan lantang. 

Padahal kau tidak pernah melakukan apapun terhadap mereka. Keluargamu juga tidak pernah melakukan apapun yang membuatmu dihina. Yah, satu alasan pasti yang kau ketahui, membully orang lain dapat membuatmu populer dengan cepat. 

Tapi kenapa harus kau dan orang-orang yang terlihat lemah? 

Kau menggeleng, berusaha menepis pikiranmu itu. Air mata mulai berkumpul di pelupuk matamu. Kau segera mengusapnya dengan kasar dan bersiap untuk mandi.

Beberapa saat setelah mandi dan berpakaian, kau segera melangkahkan kakimu ke ruang makan. Disana, terlihat ibumu sedang meletakkan piring berisi makanan kesukaanmu. Kau tersenyum tipis sebelum duduk di kursi untuk memakan sarapanmu.  

Ibumu tidak mengetahui tentang bagaimana pahitnya kehidupan di sekolahmu. Kau selalu mendapat nilai yang cukup baik. Kau juga terlihat biasa-biasa saja saat di rumah. Tapi, sejak masuk SMP, kau selalu memakai baju berlengan panjang. Celanamu pun sama, panjang. Kau hanya tidak ingin ibumu melihat luka-luka yang ada di dirimu. 

Kau langsung mengambil sendok makan yang berada tepat di samping piringmu, melahap makananmu dengan cepat. Setelah selesai, kau segera membawanya ke wastafel, berencana akan mencucinya. Tapi- 

"(name), tidak perlu dicuci, biar ibu saja. Sekarang, kau cepat ke sekolah saja, ya~" Sahut ibumu degan senyuman lebar di wajahnya. Kau mengangguk, meletakkan piring kotor itu disana lalu berjalan keluar. 

"Aku berangkat!"

:v

Kakimu berlari kecil, membawamu ke dalam sekolahmu. Kau segera menuju lokermu. Masih pagi. Ya, pagi buta. Sekitar jam 6 lewat. Itu karena kau tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang membullymu. Kau membuka lokermu dan mengambil buku pelajaran yang hari ini akan kau bawa. 

The Pain of Loving You (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang