part 1

80 1 1
                                    


   ADISHREE ABHINANDA

Namaku Adishree Abhinanda, orang orang biasa memanggilku Adish, nama yang jarang orang gunakan. Aku adalah salah satu mahasiswi dari kampus yang tidak terkenal amat dan tidak katrok amat, iya, aku swasta, akibat SNMPTN dan SBMPTN tidak lolos. Namun, hikmahnya aku bisa mendapatkan jurusan yang aku inginkan.

"Dish, kamu nggak pulang kan libur semester ini?" tanya Agna, teman satu prodi dan satu kost denganku.

"Nggak, kan kamu tahu aku balik kalau lebaran doang itupun H-1 lebaran" jawabku sambil memainkan handphone.

"Nggak kangen sama orang rumah?" tanyanya balik,

"Nggak di perdulikan, untuk apa?" jawabku datar.

"I know Dish, i know you mis him"

Terang berganti gelap, aku bergegas mengambil kunci sepeda motor untuk berangkat magang di suatu coffe shop yang berada di dekat Tugu jogja. Dengan hati yang masih sama sendunya dari hari kemarin, aku melajukan sepeda motor dengan tenang membiarkan angin jalanan masuk ke dalam tubuhku melalaui sela sela sel yang terbuka.

Coffe shop malam itu cukup ramai, aku bahagia jika shiftku ramai, honor akan bertambah pikirku. Namun aku bertemu dengan salah satu pelanggan yang cukup setia. Pada hari kerja ia datang selepas kerja, namun ketika libur ia datang sore hari bersama dengan kawan kawanya.

"Chocolate chipcream tambahan caramel di atasnya ukuran medium?" aku berhasil menebak apa yang akan ia pesan.

"Wah! Benar sekali nona" tawanya

"38.000 sudah termasuk pajak" ucapku

setelah memberi tahu total yang harus ia berikan , bukan uanglah yang aku terima namun uluran tangan,

"Agha Darmawangsa" ia memperkenalkan diri,

"Adishree Abhinanda" jawabku

ia pun memberikanku uang dan memberikanya kembalian. ia tak berbicara lagi dan langsung duduk di spot kesukaanya, ya menghadap jalanan yang sangat ramai malam hari.

aku duduk di bangku pelayan, mengistirahatkan kakiku yang sejak tadi menumpu badanku.

"Neng, kamu tahu cowok itu nggak?" aku menunju laki laki yang memperkenalkan dirinya tadi.

"Oh Mas Agha, temennya Mas bos tuh."

"Jomblo" lanjutnya sesekali memberikan tatapan centil.

"Eh, Neng itu muka biasa aja apa?" jawabku kesal namun tertawa

"Siapa tahukan, j0odohku bertemu di Coffe Shop"

"Neng ya ada ada aja, tuh ada pembeli layanin dulu jangan ledekin aku"

"Siapa suruh jomblo, aku ledekin kan" tawanya.

Entah mengapa pandanganku kembali ke sosok laki-laki itu, kenapa ia bisa se manis dan se maskulin itu, kenapa ia bisa jomblo sedangkan ia sangat amat tampan. Ketika mataku sedang enak-enaknya menatap ciptaan Tuhan, dengan santainya ia balik melihatku, aku merasakan kontak eye yang sangat lama. Buru buru aku mengalihkan pandanganku dan sangat tepat, Ayah menelponku. Ada apa?

"ada apa yah ?"

"ada urusan apalagi"

"kenapa kamu masih kerja di tempat itu?"

"gabut"

"sudah ayah beritahu jangan kamu kerja kerja, fokuslah kuliahmu Adish!"

"iya"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AdishreeWhere stories live. Discover now