DPD 9

115 18 2
                                    

Semenjak musim penghujan, Semua siswa banyak datang terlambat. Termasuk gua. Awalnya senang hujan tiba, namun beberapa saat hujan itu halangan.

Hari ini gua sekolah dan cuti kerja. Danish nyuruh gua istirahat untuk beberapa waktu. Setelah beberapa kejadian yang bersangkutan hantu, beberapa pekerjaannya juga harus terhambat.

Dia ga aman kalo deket gua. Karna itu
Gua harus berusaha jaga jarak dari dia.

Cakrawala High School

Welcome back to Cakrawala.

"Hai thal?!"

"Gimana kabarnya?"

"Udah jadian sama hantu ya?"

"Jangan jadi perusak karir orang dongg"

Gua buang nafas kasar dan jalan dikoridor dengan sindiran pedas manis dari mereka. Jalan kearah kelas dipenuhi siswa laki laki berkerumun disana.

Gua sebagai perempuan ga mungkin main lewat aja, tapi satu satunya jalan ya arah ini.

Perlahan

Perlahan

Perlahan

"Heh cewe!" Gua sontak berhenti setelah ngelewatin kerumunan laki laki.

Gua ga berani noleh dan sedikit pandangan lolos ngeliat danish pun ada. Danish sibuk meminum minumannya sambil duduk melihat temannya bercanda.

"Dia bukannya Manager-nya Coki ya? Yang lagi dihujat karna deket sama dia juga"

"Manager ga pengalaman kali hahahaha!"

"Eh cewe aneh! Arif bilang I love You hahaha"

"Hus hus ada bos nya hahaha. Cewe pengen viral dasar!"

Danish mengehentikan aktivitasnya. Ia mulai berdiri dan angkat bicara.

"Kalian bisa bicara baik ga sih? Dia perempuan, Jangan berbicara keras atau kasar."

"Perempuan mana dulu. Kalo begini mah ogah" katanya ketus dan danish sama sekali tidak menyukai itu.

Gua mulai perlahan melihat mereka. Salah satu siswa laki laki tidak terima dan hampir memukulnya. Tangkisan berat berhasil menyelamatkan pipinya dari pukulan keras temannya sendiri.

"Dibilang jangan main kasar. Paham ga arti kalimat kasar? Ha!" Ia sedikit membentaknya. Setelah itu keributan terjadi. Danish memukul keras pinggir bibir lelaki itu hingga jatuh tersungkur.

"Astagfirullah" kata gua perlahan mundur.

"Ga waras lo hah?! Ga sopan! Gua kakak kelas lo, kii!!"

Ia menarik kerah lelaki itu. "Mau tau arti kasar?"

Gua beraniin diri untuk ngehentiin mereka. "Nish udah, nanti kalo dilihat pak Ali gimana?" Ia mengabaikan itu.

Lalu jalan kearah atap sekolah dengan tangan yang masih memegang kerah baju lelaki tadi.

"Danish.. Danish stopp!"

*

Ruang Bk salah satu ruangan anti murid. Semua bekerja keras agar tidak masuk keruangan ini. Namun tidak baginya.

Meski ia siswa kebanggaan sekolahnya, seketika sebutan itu hilang dalam kericuhan tadi. Dalang dari keributan tadi adalah Pandu. Ia tidak pernah suka dengan perempuan, apalagi lebih hebat darinya.

"Kalian bertengkar karna perempuan? Betul? Dibalik ini semua pasti ada sesuatu, Apa itu?" Tanya pak Ali, Guru Bk terkiller menurut gua.

Dia Presiden DinginHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin