"Pak, udah pak. Udah pak" namun badan gadis itu malah terdorong ke belakang dan terjatuh.










Iya, Azura terjatuh.














Terjatuh dalam pelukan Adriansyah yang sigap menahan gadis itu.

"Kak Adriansyah?"













Laki-laki yang memeluk Azura pun mengernyit heran saat gadis yang ia tolong malah menyebutkan satu nama lain yang tak ia kenal.


"Dijambak ibu-ibu bikin otak lo kebalik?" sinis nya sambil melepaskan Azura sehingga gadis itu akhirnya kejengkang juga.








"FUULLLLAAAANNNNN KAAMMMPREEEETTTTTTT!!!" teriak Azura keras-keras yang membuat ia menjadi atensi manusia +62.


Fulan mendengus sebal karena dirinya juga ikut tersorot saat ini.

Ia menyesal telah menolong Azura.


"Pak, main hakim nya berhenti saja. Saya tau semua kejadiannya. Ibu-ibu itu yang memulai kerusuhan" tunjuk Fulan pada ibu-ibu yang sudah berlari ke arah motor ninjanya dan di kejar oleh ibu-ibu dan bapak-bapak.


Fulan pun mengulurkan tangan sambil berkata, "Gapapa --"

"Ga usah --"

"Pak?" ucapan Fulan diinterupsi oleh Azura. Gadis itu pikir Fulan hendak menawarinya uluran tangan, ternyata kepada mamang gojek.



"Anjim jancuk banget sih lo jadi cowok"



Serasa ditatap makhluk halus, Fulan merinding dan melihat sekitar, ternyata Azura yang menatapnya nyalang dan sengit. Namun malah terlihat seperti badut.

"Ngapain lo?" tanya laki-laki itu.

"Dasar cowok!"




Kemudian Azura pergi ke arah kedai yang kebetulan berada 80 meter dari tempat kejadian, meninggalkan tatapan aneh dari mamang gojek dan Fulan yang tengah saling pandang. Seolah-olah, bertanya "Kenapa tuh?"


Akan tetapi, ucapan mamang gojek nya membuat Fulan ingin menghancur remuk kan monas pagi itu juga.

"Kalau lagi ada masalah rumah tangga, jangan dibawa keluar Mas. Selesaiin baik-baik" nasehat bapak tersebut yang membuat Fulan mendengus dan memilih membayar bapak tersebut dengan uang selembar lima puluh ribu agar segera pergi dan tak berkata-kata yang membuat kuduknya merinding.



Setelah bapak tersebut pergi, baru lah Fulan menuju mobilnya. Saat hendak pergi, ia menatap Azura yang menatap ke arah ujung kaki nya dengan tatapan kosong dan tangan yang gemetaran. Syock pasca kejadian atau entah lah, Fulan tak tau.



"Ngerepotin banget" omel Fulan sambil mengambil selimut dari jok belakang mobil nya dan berjalan ke arah Azura.


Saat setetes air mata Azura jatuh membasahi tangan nya yang gemetaran, saat itu pula lah Fulan menyelimuti gadis itu dari arah belakang yang membuat Azura kaget dan mendongak ke arah atas hanya untuk menangkap manik mata cokelat milik Fulan. Terlihat tenang dan dalam.

Fulan hanya menepuk puncak kepala Azura dan mengusapnya pelan.

"Nangis aja kalau pengen nangis"



Entah dorongan dari mana, mata Azura memburam dan ia menjadi menangis sendu. Gadis itu sangat syock saat mengingat kejadian tadi, bahkan kepalanya malah masih nyeri.

My Love Is My Universe Where stories live. Discover now