Cemburu

283 33 0
                                    

Dara pov

Aku begitu terkejut soal pengakuan zizi, dia menyayangi ku juga mencintai ku terlebih lagi soal kalung pantai yang ku berikan pada gadis kecil itu adalah Zizi.

Hati ku sangat sakit saat dia bilang kematiannya. Aku sungguh tak rela jika itu terjadi pada gadis ku ini. Jujur saja biasanya aku malas menanggapi seseorang apalagi Zizi hantu tapi terhadapnya aku begitu bawel dan banyak bicara.

Sampai aku tertidur dengan sendirinya. Aku tak bermimpi soal kecelakaan Zizi lagi namun mimpi menyeramkan mendatangi ku. Aku bermimpi bahwa Zizi meninggal, aku menangis sejadi jadinya dan terbangun karena Zizi yang membangunkan ku.

" Hei are you okeyy " kata Zizi padaku

" Anterin aku ke RS kamu di rawat sekarang " jawab ku serius

Sekarang aku menuju tepat rawat Zizi dan disana kau melihat Zizi dengan begitu banyak alat.

Aku duduk di bangku menggenggam tangannya. Aku memeluk tubuh Zizi dan Zizi merasakan pelukan ku.

" Zi jangan pernah tinggalin aku lagi yah. Sudah cukup aku mencari kamu jangan cemburu lagi sama siapapun. Karena aku selalu jatuh cinta ke kamu zi. Maaf karena terlambat menyadari semuanya. Mulai sekarang aku janji akan selalu megang tangan ini lagi " aku menangis mengatakan ini

Aku melihat Zizi menangis juga. Sekarang dia duduk di depan ku. Sampai aku tertidur disini, aku di bangunkan oleh ibu Zizi. Dia kebingungan karena ada orang asing yang tidur di kamar anaknya.

" Maaf Tante saya pacar dari Zizi " aku mengenalkan diri, sedang Zizi menatap ku hingga bola matanya ingin keluar

" Jadi Zizi benar punya pacar, apa anak saya bahagia bersama kamu. Kalau iya suruh dia bangun dan kami orang tua Zizi akan merestui kalian. Tolong bawa Zizi kembali " tangis ibu Zizi

" Tante tenang aja saya yakin kalau pacar saya Zizi akan sembuh. Dan Tante makasih untuk restunya " kata ku

" Nama kamu siapa nak " tanya ibu Zizi

" Nama saya dara Tante " jawab ku

" Yasudah kamu mandi dan pergi sekolah, kalau pulang silakan jenguk Zizi kapanpun kamu mau " ibu Zizi

" Tante coba peluk zizi, mungkin dia kangen dengan pelukan Tante " kata ku dan berlalu.

Saat aku menengok ibu Zizi memeluk tubuh zizi, aku melihat dia tersenyum padaku.

Pagi ini aku bolos sekolah untuk bersama pacar ku. Kulihat Zizi begitu sumringah melihat ku, aku sesekali tersenyum karena melihat tingkah saltingny.

" Zi mau ikut aku gak " kata ku

" Mauuu aku bakal ikut kamu sekalipun kamu mandi " jawab Zizi asal

" Hehehe mesumyah kamu " kata ku

Aku mengajak Zizi ke sebuah studio. Dan disana aku mengajak Zizi bernyayi sedang aku mengiringnya dengan piano. Aku sedih mendengar lirik yang dia nyanyikan begitu menyayat hati.

Setelah ke studio aku kembali ke ruang inap Zizi lagi dan disana ada ayah Zizi. Aku menyapanya dan dia meminta padaku untuk membuat Zizi bangun dari tidur panjangnya.

Zizi begitu sedih akan hal itu sampai, zizi pada tubuh Zizi berkontraksi. Aku dan ibu Zizi langsung memanggil dokter. Dan disana aku tak melihat hantu Zizi lagi, aku melihat tubuh Zizi yang semakin melemah.

Aku berdoa dengan tangis air mata. Aku takut kehilangan Zizi aku baru saja bahagia tuhan. Jangan ambil dia dari ku. Tangis ku pecah saat pintu Zizi terbuka.

" Maaf pak Abraham, saya ingin mengatakan kalau seandainya anda iklas akan putri anda mungkin dia tak sakit seperti ini lagi. Saat alat - alat itu di cabut maka Zizi sudah tidak ada pak. Kami sebagai tenaga medis menyerahkan semua keputusan kepada pak Abraham selaku orang tua Zizi " Dokter

" Dengar yah kalau kalian menyarankan saya menyerah pada putri saya karena uang. Saya akan beli rumah sakit ini demi anak saya, jangan pernah bilang kalau Zizi tak akan bangun lagi. Harta saya gak berharga jika tak ada putri saya jadi jangan pernah mengatakan untuk mencabut alat - alat itu PAHAM " pak Abraham

Aku hanya menangis melihat pernyataan dokter itu. Aku melihat Zizi sedang memandang ayahnya yang sedang menangis sedang ibu Zizi masih ku peluk.

" Tante yang kuat yah dara selalu mendukung Zizi untuk bangun. Tante percayakan kalau Zizi bisa bangkit lagi " kata ku menenangkan ibu Zizi

Ayah dan ibu Zizi pergi untuk komplain terhadap dokter tadi. Aku melihat Zizi dan memeberi senyuman dia balik tersenyum padaku.

Aku mengecup keningnya dan dia tersenyum. " Sayang jangan pernah menyerah yah, aku akan selalu ada di samping kamu. Apapun yang terjadi kamu harus kuat " bisik ku ketelinga Zizi

" Ra " kata Zizi padaku

" Aku mau ke kamar kamu, ada hal yang harus aku ceritain " Zizi

" Yaudah nanti kalau ibu kamu Dateng kita pergi yah " kata ku

Aku masih duduk dengan memegang tangan Zizi sedang dia duduk di depan ku, kalau kamu takut mati zi aku yang lebih takut lagi kalau kamu ninggalin aku. Jadi tolong bangun untuk ayah dan ibu juga untuk aku.

Ibu Zizi datang dan akupun pamit karena ingin mandi juga berbicara pada Zizi.

Aku menaiki motor ku sampai aku melihat Kesya yang di halte, aku berhenti dan menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang. Zizi seketika itu langsung hilang tapi biarlah dia ke kamar ku terlebih dahulu. Padahal aku hanya menolong Kesya saja.

" Kak dara abis kemana " tanya Kesya

" Habis maen, kamu sendiri " jawab ku

" Abis beli buku tapi kak Sinta ya nonton Ama Dion jadi nungguin bisa aja deh " Kesya memeluk ku

" Sinta bucin sih sya " canda ku

" Kalau Kaka bucin gak " balas Kesya

" Bucin juga sih, banget malah " kata ku

" Wihhh mau bucin sama kaka hehehe" canda Kesya

" Yah kamu telat aku udah punya pacar sya. Makanya lahir tuh sama di tahun aku " jawab ku

" Udah sampek kak. Yah terlambat dong kak akuu " Kesya

" Udah sana masuk . . . Jangan suka pergi sendiri " kata ku dan langsung gas pulang.

Saat melihat spion aku melihat Zizi yang cemberut dengan wajah yang di tekuk.

" Hati akutu udah sama kamu sayang " kata ku pada Zizi

" enak di peluk " sarkas Zizi padaku

" Enak banget malah " canda ku

" Yaudah pacaran sama Kesya yang masih idup, dan jangan sama aku yang cuma hantu gak permanen. Yang gak bisa meluk kamu " marahnya

" Hahaha aku suka kamu cemburu, makin gemes tau gak. Kalau aku bisa jatuh cinta selain kamu udah dari dulu aku lakuin itu. Tapi hati aku udah sama kamu sihh " jawab ku

Zizi langsung tersenyum dengan mendengarkan jawaban ku. Sampai kita berdua sampai di rumah, aku langsung duduk di sofa dan Zizi langsung menatap mataku.

" Aku akan cerita dan cukup kamu dengarkan jangan di potong sebelum aku selesai cerita " kata Zizi

Aku pun mengangguk

" Hari ini kamu udah liat aku yang bisa saja tak kembali. Aku yang koma disana memiliki arwah yang jalan - jalan kemanapun kami inginkan. Namun saat kami sadar semua orang yang pernah koma akan lupa tentang apayang  pernah kami lakukan. Dan saat itu terjadi aku akan melupakan kamu juga hal yang pernah terjadi di masa aku koma. Hari ini aku mencoba masuk kembali ke tubuh aku tapi malah fatal bisa saja aku masuk kedalam alam kematian yang sesungguhnya. Kalau suatu saat nanti aku gak lagi cinta sama kamu, kamu boleh pergi dan bahagia dengan yang lain " kata Zizi padaku

" Kalau yang kamu bilang itu adalah hal yang akan terjadi. Aku akan selalu mencintaimu zi walaupun nanti kamu lupa akan rasa cinta ini. Aku bahagia hanya melihat kamu saja yang terpenting kamu bisa bangun itu udah lebih dari cukup " jawab ku pada zizi

Hati kalau udah milih gak bisa di ganggu gugat yah.

Kalo gw milih lu artinya gw akan terima apapun lu dan seperti apa itu soal lu.

Gw gak minta apa" kok yang gw minta lu paham akan perasaan gw untuk lu bales atau gak ya itu hak lu dan bukan tanggung jawab gw apalagi lu.

Si zizi (End)  Where stories live. Discover now