kalung

294 39 0
                                    

Setelah kejadian di pantai aku langsung pulang dan melihat sebuah petunjuk yang aku simpan sampai sekarang. Itu adalah kalung pantai berbandul kerang aku bahagia karena menemukan anak kecil yang ni ku mencari dia di hidup ku.

Jika ini adalah hikmah dari aku koma. Aku sungguh bersyukur karena bisa melihat dia lagi, orang yang bawel banyak omong, cuek, perhatian walaupun kasar.

Aku yang masih di kamar melihat pintu kamar ku terbuka. Ternyata papah sedang melihat kamar ku dia memandang foto kecil ku saat bermain sepeda dengannya.

" Sayang papah kangen kamu, kalau aja kami mengerti kamu waktu itu. Hal ini tak akan terjadi dan kamu kesayangan papah masih ada disini. Papah kangen saat kamu manja sama papah. Satu tahun ini papah hampa tanpa kamu " papah menangis dengan tidur di tempat tidur ku

Aku ikut tertidur di sampingnya sambil memandangi wajah itu. Matanya yang sendu serta badan yang kurus. " Zizi sayang sama papah, Zizi juga kangen pah. Andai Zizi bisa ngomong langsung ke papah kalo zizi sayang banget ke papah "

Dara pov

Dari pantai itu aku mengecek nama Zizi di internet dan yah ternyata dia bukan anak sembarangan. Abraham adalah keluarga pemilik tambang di Kalimantan dan yah sepertinya ayah ku temannya.

Karena aku melihat foto pemeresmian hotel papah dan disana ada ayah Zizi. Aku mengetik nama Zizi dan betapa kagetnya jika Zizi adalah gadis yang ada di mimpi ku. Yah gadis yang kecelakaan di mimpi itu Zizi.

Aku yang terus kepo akan sosok zizi pun masih stalking. Aku melihat sosial medianya dan ternyata dia sering ikut lomba menyanyi dan yah dia menjadi pemenang. Pantes suaranya bagus pas dia nyayi. Aku melihat fotonya dan ku pandangi wajahnya, dia begitu cantik dengan senyum itu. Dihhh kepala ku pasti abis di pelet nih ama Zizi. Bisa - bisanya aku muji orang kinar Ama Sinta aja gak pernah.

Setelah stalking Zizi aku putuskan untuk bermain game di kamar. Namun rasanya sepi tapi biasanya juga aku sendiri ahhh sudahlah aku tidur saja.

Pagi - pagi aku tak melihat Zizi si hantu gila. Dia kemana sih apa dia udah jadi hantu permanen gak - gak mungkin dia lagi main ama temen hantu lain kali.

Karena hari ini weekend dan aku sudah janjian dengan Sinta untuk ke rumah kinar. Aku suka sekali di rumah kinar karena disana bunda kinar benar - benar ramah juga ada adik dia namanya clara.

Aku suka sekali main bersama clara karena dia bisa basket sedang Sinta dan kinar hanya bisa gibah K-Pop sambil nyayi. Saat aku hendak menaiki motor aku melihat spion ku namun tak ada si hantu gila.

Aku menjemput Sinta terlebih dahulu karena dia sedang malas membawa mobil. Jadi nanti motor ku di titipin di rumah sinta, sejak mereka tau aku anak dari Zain Angkasa mereka takut kepada ayah ku karena dulu ayah menampar ku di depan mereka berdua karena aku ketauan minum.

Sinta dan kinar yang tau jika ayah ku adalah Pemilik hotel bintang lima di beberapa kota juga restoran mahal di luar juga di Indonesia. Saat sampai di rumah sinta aku langsung masuk kerumah dan menyalami ayahnya.

Aku menunggu Sinta sambil duduk di ruang tamu sedang ayah Sinta masih duduk di depan sambil ngopi.

" Heh sopir gue udah Dateng " kata Sinta

" untung temen lu, kalo gak gua laporin Ama ayah gua " kata ku mengancam

" Ampun mbak jago hehehe, eh kenalin nih sepupu gue namaya Kesya  dia bakal iku juga. Gue udah bilang kok sama kinar " jelas Sinta

" Dara " kata ku mengulurkan tangan

" Kesya kak " jawab Kesya

" Jangan kaku deh Ra. Awas aja bikin sepupu gue gak betah nanti gue gigit tangan lu " ancam Sinta

" Di kira tulang apa gimana di gigit, yaudah ayok " kata ku

Sampai di rumah kinar kita langsung di sambut oleh bundanya kinar, beliau sudah membuat kue juga membeli Snack untuk kami semua. Aku melihat Clara yang sedang main PS pun langsung menghampiri dia untuk bertanding.

Saat sudah jam makan siang aku baru sadar jika Zizi tak mengikuti ku lagi. Dia kemana yah, apa dia baik - baik aja. kenapa aku khawatir akan dia.

POV Zizi

Hari ini aku mengikuti ayah ke kantor dan ternyata dia sibuk akan perusahan juga memikirkan ku tapi aku mendengar dara yang sedang memikirkan ku. Aku senang sekali karena dia khawatir tentang aku. Aku ingin memberi tau soal kalung pantai itu namun aku akan buat dia jatuh cinta dengan aku yang sekarang bukan anak kecil lagi.

Sekarang aku melihat badan ku dengan alat bantu nafas juga peralatan mempertahankan hidup. Aku sungguh ingin bangun tapi setiap mencoba kembali pada tubuh ku, aku yang tersakiti karena tubuh ku menolak akan hal itu.

aku akan mengerjai dara untuk sehari ini. Aku akan membuat dia khawatir tentang aku hehehe biarlah kalian menganggap ku jahat tapi aku ingin dia tau jika sekarang dia sudah menyayangi ku walaupun dia belum sadar.

Aku hanya duduk di bangku rumah sakit sambil melihat TV umum. Dan kebetulan ini film kartun. Sampai sore aku memutuskan untuk menemui dara namun aku melihat dia memboncengkan cewe tapi itu bukan Sinta maupun kinar. Apa itu cewe dara . . , Aku sungguh cemburu akan hal itu. Aku terus mengikuti dara sampai mereka berhenti di sebuah kedai minum. Kelihatannya dara bahagia sekali bersama cewek itu apa dia benar cewe itu. Tapi kata dara dia hanya memiliki perasaan padaku saja.

Sampai di rumah dara aku duduk di ruang tamu dengan muka cemburu ku. Dara yang baru datang tak melihat aku atau pura - pura gak lihat sih.

" Ra " kata ku padanya

" Mmm " jawabnya

" Darimana kamu " tanya ku

" Dari rumah kinar kenapa " jawab dara

" Ooo yaudah deh aku pergi dulu yah " kata ku lagi dengan wajah cemberut

" Eh mau kemana lagi, temenin gua yuk gua mau tidur capek banget " kata dara

" Iya " jawab ku cuek

Kami sedang tidur dengan berhadapan dara memandang mata ku begitu lekat. Aku yang masih cemburu hanya ingin tidur niat untuk menyayikan lagupun sirna karena teringat cewe yang di bonceng dara.

" Gua kangen " kata dara masih memandang ku

" Iya " jawab ku lagi

" Jangan tinggalin gua lagi. Gua suka kalo lu sering muncul di hidup gua, gua suka kalo lu cerewet jadi jangan cuekin aku lagi " kata dara

" Aku gak ninggalin kamu, aku gak cuekin kamu " Zizi

" Yaudah kita tidur jam sembilan bangunin yah " kata dara padaku

Saat matanya sudah tertutup aku memandang wajah itu. Wajah yang aku ingin lihat di setiap hari. Hampir 1 jam aku memandangi wajah tenang dara.

" Andai kamu tau Ra aku sayang sama kamu, aku jatuh cinta ke kamu untuk waktu yang lama dan sekarang kamu ada di depan aku. Kalau kamu yang nolongin aku di pantai dulu kenapa aku harus jadi hantu. Tapi gak papa toh kita sudah bertemu sekarang aku takut Ra aku takut mati. Aku takut gak bisa liat wajah kamu lagi, aku takut kalau aku jadi hantu permanen. Aku pengin bisa peluk kamu kaya orang - orang. Aku pengin di bonceng kamu kayak cewe itu Ra. Aku cemburu kamu bonceng cewe lain dara " kata ku panjang lebar pada dara yang tertidur

Si zizi (End)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang