Eunwoo terkekeh melihat sahabatnya yang terlihat gila sekarang, sedangkan dirinya sendiri juga merasakan yang sama. Normal bukan? mereka merasakan sesuatu yang membuat mereka lupa akan status mereka masih seorang pelajar.

"Kau tau jawabannya, lain kali kau coba tanpa pengaman." Eunwoo kemudian menghadap Wonwoo tanpa izin dari sang tuan, Eunwoo menyibak kerah seragam sekolahnya.

"Apa yang kau lakukan!" sentak Wonwoo menjauhkan tangan Eunwoo dari kerah bajunya. "Ah memalukan! Tidak sopan sekali kau ini."

"Aku tidak sabar mengetahui kekasihmu, saat kencan bersama bagaimana? Masih ingin bertaruh?" tanya Eunwoo semangat. Pertanyaan itu membuat Wonwoo pun semangat, semangat untuk memamerkan kekasih sempurnanya.

"Minggu ini?" saran Wonwoo setelah melihat pesan Jiyeon, yang mengatakan minggu ini kekasihnya free.

"Aku perlu menanyakan ini pada kekasihku."

Entahlah, kedua Pria itu tampak sangat bersemangat. Mereka ingin tau siapa pemenangnya dan siapa yang menjadi babu diantara mereka. Konyol sekali, membuat kedua Woo ini semakin selaras dengan jalan pikir keduanya. Mereka juga telah membicarakan untuk memperbesar dan membentuk otot-otot mereka yang masih belum terbentuk sempurna.

"Aku menunggu kabar baiknya, kau ingin ikut denganku hari ini? Aku ingin ke mall membelikan kekasihku hadiah kecil, kau tidak ingin membelikan untuk kekasihmu juga?"

Eunwoo tampak berpikir, Tas? Kalung? Cincin? Bunga? Tidak! Ia tidak memiliki uang sebanyak itu. Jika dirinya memiliki uang banyak seperti Wonwoo ataupun S.coups, dirinya tak akan berpikir dua kali untuk memberi hadiah apa, ia akan tinggal membeli apapun yang terlihat cocok untuk Jiyeon.

"Aku yang akan membayar, kau tenang saja."

Tentu Eunwoo menolak penawaran dari Wonwoo, jika Wonwoo yang membayar maka hadiah itu bukan darinya, sama saja Wonwoo yang membelikannya.

"Aku pinjam uang mu dulu, aku tidak ingin kau yang membayarnya lebih baik aku meminjamnya," ujar Eunwoo yang di tanggapi anggukan oleh Wonwoo.

...

09.15

Mereka telah sampai di salah satu high-class mall di Korea Selatan. Wonwoo memarkirkan mobil di bassement dan segera turun dari mobilnya. Wonwoo dan Eunwoo memasuki mall itu dan seketika Eunwoo merasakan matanya fresh melihat barang-barag branded yang terpajang disana.

Mereka berjalan mengelilingi mall tersebut sambil melihat-lihat barang-barang yang pas untuk mejadi hadiah untuk sang kekasih. Eunwoo melihat kalung berbandul J yang terlihat indah. Eunwoo segera masuk ke toko itu dan melihat betapa mahalnya harga untuk satu buah kalung.

"Bagus, ambillah, tunggu J?"

Wonwoo mamandang bandulan kalung itu disana memang berkilau indah "Aku juga ingin membelikan dia kalung, sudah banyak tas aku belikan untuknya."

Wonwoo mengabaikan bandulan huruf J itu, sempat terpikir mengapa selalu sama, umur, pekerjaan dan kekasih Eunwoo juga berinisial J. Semakin membuat Wonwoo ingin melihat bagaimana pacar dari sahabatnya itu.

"Apa kekasih kita sama?" Wonwoo tertawa menertawai candaannya, Eunwoo memukul bahu Wonwoo sangat kuat, hingga Pria tampan itu mengelus bahunya yang terasa sakit.

"Jangan terlalu mengada."

"Hey santailah aku bercanda, terlalu kaku kau Cha Eunwoo, bagaimana dengan ini?." mudah bagi Wonwoo menemukan kalung untuk Jiyeon, tentu Pria itu mengetahui selera Jiyeon. Wonwoo memilih kalung Diamond Pendant berwarna silver.

[✔] Noona,  Please Touch MeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora