part 3

14.5K 660 2
                                        

Sesuai dengan yang kemarin virana katakan, bahwa dirinya hari ini, akan pergi ke rumah reza, pacarnya.

Karena ini adalah kali pertama virana akan bertemu dengan keluarga Reza, virana nervous.

ia bahkan tidak bisa tidur semalaman, yang lebih parah nya lagi, dia membangunkan lea dan anisa jam 3 pagi hanya untuk memilih outfit apa yang akan ia kenakan nanti.

Hal itu tentu saja membuat lea dan anisa geram, mereka berdua memaklumi jika virana merasa nervous, namun jika kejadiannya seperti ini, ini terlalu berlebihan.

Pada akhirnya lea dan anisa memaksa, virana untuk tidur, karena virana berkunjung ke rumah reza pukul 11.00 jadi virana masih punya cukup waktu untuk tidur.

Ketiganya kembali memasuki alam mimpinya masing-masing.

Lea terbangun karena mendengar suara adzan subuh yang berkumandang.

Ia membangunkan virana dan anisa, anisa sudah berada di kamar mandi, sedangkan virana dia masih senantiasa di atas ranjang.

Mungkin karena virana baru saja tertidur jadi susah dibangunkan, Namun kewajiban tetap lah kewajiban, bagaimana pun caranya lea dan anisa harus bisa membangunkan sahabatnya itu.

Anisa sudah rapih dengan mukenah yang ia kenakan, kini giliran lea yang mengambil air wudhu.

“bangun heh! piranhaa.” anisa membangunkan virana dengan menepuk-nepuk pipinya.

Namun hal itu masih saja belum bisa membangunkan virana, anisa terdiam, ia berfikir sejenak, sebenarnya virana sedang bermimpi apa? sampai-sampai susah sekali dibangunkan.

Pada akhirnya lea dan anisa menunaikan sholat subuh terlebih dahulu, jika menunggu sampai virana bangun mungkin sampai waktu shubuh habis pun ia belum terbangun.

Lea dan anisa baru saja selesai menunaikan sholat subuh, mereka melanjutkan usahanya untuk membangunkan virana.

“coba lu ambil air deh le.”

“oke oke bentarr.” mendengar perintah dari anisa, lea lantas beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk mengambil air, ia kembali kedalam kamar dengan membawa gayung berisi air.

“nihh airnya.” lea memberikan air tersebut kepada anisa, anisa langsung menerimanya, kemudian ia mencipratkannya pada wajah virana.

Reaksi virana hanya melenguh, tidak ada tanda-tanda ia akan membuka matanya.

“astagaa nih orang mati atau gimana sih? kebo bangett.”

“harus pake cara apa lagi dong kita? sebentar lagi waktu subuh udah mau abiss.”

“tau deh akh pusing gue.” lea menyerah, ia merebahkan dirinya di sofa.

•••

13.46

“hoamm, jam berapa ini yakk.” virana baru saja terbangun dari alam mimpinya.

Virana melihat keadaan sekitar nampak sepi, ia beranjak dari ranjang, ia menuju ruang tamu, namun nihil, tidak ada orang.

Kemudian ia pergi ke dapur, untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan, pasalnya para cacing-cacing di perutnya sudah mengelar konser.

Sesampainya dimeja makan,ia langsung membuka tutup saji, alhamdulillah, masih ada makanan.

Virana mulai makan dengan lahapnya, ia begitu menikmati acara makan siangnya, sampai-sampai ia lupa kalau hari ini ia ada janji dengan reza.

Virana telah selesai dengan acara makan siangnya. ia mengambil ponsel yang berada dikamar lalu balik lagi keruang tamu dan menunggu para sahabatnya pulang.

AzaleaWhere stories live. Discover now