Meet [Oneshot]

463 59 14
                                    

[Athanasia x Lucas]

.

.

Meet

.

.

RunnRe


Athanasia langsung mengemasi barangnya begitu bel sekolah berbunyi. Hari ini ayahnya tercinta -Claude- akan pulang setelah seminggu bertugas di luar kota. Mendengar kabar dari sang komandan kepolisian nomor satu di Korea Selatan itu Athanasia tidak bisa menahan rasa senangnya. Walaupun masih ada Felix yang menemaninya -tentu saja karena perintah Claude untuk menjaga Athanasia- tetap saja dia merindukan dan selalu menunggu kepulangan Claude. Kali ini tugas Claude di luar kota tidak memakan waktu yang lama. Claude bahkan pernah meninggalkan Athanasia selama dua bulan. Dia juga membawa Felix ikut serta sehingga Claude memerintahkan istri Felix -Lilian- untuk menjaga Athanasia selama dia berada di luar kota. Karena itulah Athanasia senang ketika mendapat kabar bahwa Claude akan pulang cepat.

Saat bergegas menuju gerbang sekolah tidak sedikit orang yang menyapa Athanasia. Sejak memulai debutnya sebagai model setahun yang lalu, dia semakin banyak dikenal orang karena parasnya yang cantik dan ceria. Pada upacara penerimaan siswa baru tahun ini, semua siswa baru di SMA Arlanta pun berbondong-bondong mengerumuni Athanasia. Syukurlah Felix bersamanya saat itu.

Setelah melewati gerbang Athanasia pun berjalan menuju jalan pulang. Dia berjalan lebih cepat daripada biasanya tetapi tetap berhati-hati. Jika ada yang bertanya mengapa seorang model terkenal seperti Athanasia berjalan kaki saat pulang sekolah, jawabannya karena dia memohon dengan sangat pada sang ayah. Seumur hidupnya sejak Athanasia mulai melakukan kegiatan apapun itu jika di luar rumah dia harus diantar jemput. Claude memerintahkan Felix untuk melakukannya karena dia sendiri sibuk. Saat memasuki SMA Athanasia memohon dengan sangat pada Claude agar tidak mengantar jemputnya lagi. Lagipula jarak SMA Arlanta dengan rumahnya tidak jauh, seperti halnya saat sekolah dasar dan menengah pertama yang memakan waktu satu jam setengah perjalanan, kali ini hanya memakan waktu 15 menit dengan jalan kaki. Awalnya Claude menolak, tentu saja dia khawatir jika terjadi sesuatu pada putri satu-satunya itu. Apalagi sejak Athanasia menjadi model dan mendapat perhatian dari berbagai pihak, Claude menjadi semakin waspada terhadap sekitar. Namun, melihat Athanasia yang bersikeras Claude pun akhirnya mengizinkannya. Meskipun Claude masih sedikit khawatir tetapi dia tidak lupa bahwa Athanasia juga sudah belajar bela diri di bawah bimbingannya dan Felix dalam waktu yang lama. Hal itu sedikit mengurangi rasa khawatirnya. Benar, hanya sedikit.

Di jalan tak jarang pula banyak orang yang melihat ke arahnya. Menebak-nebak apa benar dia Athanasia si model yang sedang naik daun itu. Athanasia hanya memandang lurus ke depan, tidak melambai atau pun menyapa walaupun dalam hati sedikit was-was jika ada yang menghampirinya. Berterima kasihlah pada topi hitam di kepala pirang ponytail-nya yang sudah sedikit menyamarkan wajahnya.

Sejenak Athanasia mengurangi kecepatan kakinya. Bagaimana jika aku mengambil jalan pintas bukankah akan lebih cepat sampai? pikir Athanasia ragu.

Orang-orang yang masih menatap curiga padanya membuat Athanasia membulatkan tekad untuk melewati jalan pintas. Tidak berpikir dua kali kakinya langsung menuju gang yang hanya berjarak lima meter di depannya. Setelah berbelok dia pun merasa lega sudah terhindar dari tatapan banyak orang. Athanasia kembali melangkahkan kakinya menyusuri jalanan. Namun, baru sepuluh langkah tiba-tiba kakinya berhenti. Pandangannya mengarah ke depan. Raut wajahnya terlihat sedikit terkejut dan panik. Athanasia berusaha untuk tetap tenang, menarik napas perlahan lalu menghembuskannya. Matanya melihat ke depan tanpa gentar dengan sedikit seringai di wajahnya.

Meet [Oneshot]Where stories live. Discover now