"KKKYYAAAAAAAA!!!" pekiknya yang membuat Fulan bergegas ke arah depan untuk menyelamatkan.


















Menyekamatkan gelasnya yang lepas dari tangan Azura. Sedangkan gadis itu tersungkur dengan aestetik di depan kaki Fulan seolah-olah akan mencium kaki tersebut.

Bahkan tanpa sepatah kata pun, Fulan langsung berputar kembali ke kamar nya yang ada di hadapan kamar Azura.

"Orang jatuh itu ditolongin kek. Ini malah nyelamatin gelas duluan" sungut Azura sambil berusaha berdiri namun terasa ngilu di kaki.

Namun ia tetap memaksakan diri untuk duduk setidaknya. Hanya saja rasa nyeri menguasai diri Azura.

Bahkan tempurung lutut nya berwarna biru saat ini.

Tepat saat usaha susah payah Azura untuk berusaha duduk dan berdiri, saat itu pula lah Fulan kembali membuka pintu nya namun dengan pakaian yang lebih rapi dari itu.

Kaos hitam dipadu levis hitam.

Seketika Azura tertegun memangdang makhluk Tuhan, yang tercipta yang paling seksi.

Refleks Azura mengutuk dirimya jadi batu karena telah terpesona dengan manusia es Kutub Barat tersebut.

Oh jangan merasa aneh, tetapi ingat bahwa pintu kamar Azura masih terbuka dengan indah.

Azura tak berniat minta tolong sama sekali dengan Fulan. Akan tetapi, takdir sering membolak-balikan keinginan kita. Alhasil, Fulan menolong Azura berdiri dan mendudukan gadis itu dengan baik.

Akibat jarak yang cukup dekat, soalnya Fulan memegang kedua lengan atas nya Azura. Bau-bau cool manly tercium sehingga jantung Azura seperti jantung yang berdetak selepas melewati masa kritis.

Benar-benar berkedipang kedipung suara hati bertalu-talu.

"Kan! Gue kena jantung kronis? Perasaan gue ga kenapa-kenapa deh" batinnya.

Laki-laki itu dengan telaten membantu Azura untuk duduk di kursi. Azura kira laki-laki itu akan pergi tanpa pamit sama sekali, tapi...

Fulan membantu mengurutkan kaki Azura dengan hati-hati. Bahkan tangan Fulan terasa lembut yang membuat Azura insecure sendiri.

"Ini anak luluran nya pakai apa ya? Kok bisa selembut ini?"

"Kok tangan nya alus kek bayi siii. Kiyowo"

Fulan yang merasa diperhatikan pun mendongak ke arah Azura. Buru-buru gadis itu memalingkan wajah nya yang memerah karena malu.

"Ngapain lo?!" ketus Fulan yang membuat Azura menolehkan mata nya dan menatap mata cokelat nya Fulan.

"Ga ngapa-ngapain. Gabut"

"O" kemudian Fulan pun kembali sibuk membantu Azura dengan luka gadis itu.

"Makanya kaki sama mata digunain" pesan Fulan pada Azura yang membuat gadis itu semakin kesal.

"Ga usah banyak bacod!" ketusnya.

"Ck!"

"Apaan lo?" hardik Azura pada Fulan.

"Aneh" ucap laki-laki itu sambil menggeleng-geleng kepala dan menekan jari nya pada lutut Azura.

"SAKIT ANJIIIIIRRRR!!!!" teriak Azura kenceng yang membuat Fulan terkaget dan refleks menutup telinga nya.

Saat Fulan ingin mengolesi kaki Azura dengan krim.

"Hati-hati lo!"

Hanya diangguki oleh Fulan.

Tetapi,

My Love Is My Universe Where stories live. Discover now