22. Love and Crime

Start from the beginning
                                    

"Diaㅡ Dia pembunuh?" Napas Renjun tertahan, dadanya terlalu sesak dan tubuhnya begitu lemas karena terlalu lama menangis. "Kau sendirian? Kau baik-baik saja?" Choi Hyunsuk datang entaj darimana memegangi kedua lengan Renjun dari belakang.

Renjun lantas berbalik dan mendorong kasar tubuh Hyunsuk, " Kauㅡ Kau tau semuanya 'kan!! Beritahu aku semua yang kau tau!! Jangan hanya diam, brengsek!!" Teriaknya.

Choi Hyunsuk sama seperti Huang Renjun, sama-sama kacau dan kehilangan. Matanya pun sembab, alis dan hidungnya memerah seperti terbakar.

"KENAPA KAU BERKATA DIA BERBAHAYA, HAH !?" Tanpa aba-aba, Renjun meninju rahang Hyunsuk hingga pria itu tersungkur. Renjun menarik kerah kaos Hyunsuk agar berdiri dan pria itu hanya pasrah saja saat ia kembali meninju wajahnya.

Tubuh Renjun sebenarnya kuat, tapi hatinya tidak terlalu kuat jika menghadapi persoalan seperti ini. Hyunsuk akhirnya susah payah memeluk Renjun meski pria itu memberontak dalam pelukannya.

"Siapa Lee Haechan..."

Renjun perlahan luluh dan membalas pelukan Hyunsuk. Ia kembali menangis dan tangisannya itu diiringi sesegukan pelan. Pria itu mengusap kepala belakang Renjun membuatnya berangsur mereda, ia pun ikut menangis dalam kediamannya.






Hyunsuk merebahkan tubuh Renjun diatas ranjang apartemen Renjun. Setelah berhasil menenangkannya, Hyunsuk mengantarnya pulang. Selama perjalanan Renjun terlelap mungkin karena lelah menangis.

Hyunsuk mendudukkan diri disisi ranjangnya menghadap Renjun, mengamati wajahnya yang tidur dengan tenang dan damai. Tangannya terulur mengusap surai hitam legam begitu pelan dan penuh perhatian, tanpa disadari senyum tipis terukir dibibirnya.

Ia pun merunduk, mencium kening Renjun penuh kasih, "Aku berjanji padamu. Kau akan baik-baik saja."

Renjun mengernyit dalam tidurnya, "Lee Haechan... Jangan pergi..." Gigaunya, Hyunsuk menjauhkan dirinya dari Renjun, pria itu masih memikirkan Haechan hingga tidurnya. Tapi harus bagaimanapun caranya, dia harus bisa memisahkan mereka.

Monster dan malaikat, mereka tidak bisa bersama.




*****fall for you*****




Suara bel apartemen berbunyi, seharian ini Renjun tidak keluar dari kamarnya apalagi untuk kuliah, malas dan enggan rasanya. Ia pun beranjak membuka pintu, rupanya Lee Felix mengunjunginya.

Huang Renjun menceritakan semua kejadian yang ia lihat hari itu. Bagaimana tatapan Haechan yang sangat berbeda, seperti bukan dirinya dan bagaimana hancurnya kepercayaan dan hati Renjun saat ini.

"Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal? Kenapa kau memintaku berteman dengannya, Lee?"

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain memintamu terus bersamanya." Jawab Felix seperti putus asa.

"Bagaimana dengan Lee Jeno, apa dia juga tau?"

Lee Felix terkekeh, "Lee Jeno seorang mantan pembunuh, karena Na Jaemin dia berhenti. Tapi kita tidak tau kapan monster dalam dirinya akan keluar."

Mendengar itu, Renjun menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, menyisir rambut depannya kebelakang dan membuang napas, "Haaaaahhh... Aku mulai gila."

Renjun sejenak berpikir, jika Haechan dan Jeno adalah pembunuh maka... "Kauㅡ"

"Kau baru menyadarinya?" Setelah itu Felix tertawa kecil, menganggap Renjun sangatlah lucu.

Kenyataan apa yang sedang dia alami, berpacaran dan berteman dengan para pembunuh? Mungkin hanya Renjun yang melakukannya. Rasa takut dan cemas mengepung dirinya saat Felix bangkit dan berjalan kearahnya dengan seringai dan tatapan yang pernah ia lihat saat mendatangi sebuah rumah di pelosok.

[✔️HYUCKREN] Fall For YouWhere stories live. Discover now