Part 1

14.6K 1.1K 67
                                    

Author POV

Beberapa hari setelah pengakuan Arabella dirumah milik Morel Knov dan istrinya Liliana Knov. Tepatnya diatas kasur

"PA. PA. PAAAAA...." Liliana langsung terduduk dan berteriak padahal suaminya ada tepat di sebelahnya.

"Apa sih Ma?" Jawab Morel sambil ikut terduduk dan memegangi dadanya yg kaget.

"Kamu inget sahabat kita waktu SMA dulu gak?"

"Piktor sama Daniella?" Sahut Morel.

"Piteeerr Paaa."

"Iya itu maksudku. Kenapa sama mereka?"

"Anak mereka itu juga gay, Pa. Gimana kalo kita jodohkan sama Bella?"

"Masa sih? Emang Mama tau dari siapa?"

"Daniella sendiri yg cerita Pa, dulu Dia sempet nangis nangis karena anaknya yg model itu sempet kena skandal sama cewek."

"Hmm.. Papa sih terserah Mama aja, yg penting Mama seneng, Bella juga seneng." Seperti biasanya Morel kembali menyerahkan urusan perjodohan pada istrinya.

"Aku coba hubungi si Daniella. Semoga nomornya masih sama." Liliana dengan semangat hendak menelfon temannya semasa SMA dulu.

"Besok aja Ma.. ini udah jam 11 malem."

"Oh iya, lupa.. maklumin Pa, saking semangatnya." Jawab Liliana sambil meringis ke arah suami yg sangat Dia cintai.

Morel hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya.

.
.
.
.
.

"Pa, ke Jakarta yuk Pa.." Liliana tiba tiba merengek pada Morel.

"Tumben, biasanya Mama gak pernah mau ikut Papa dinas ke Jakarta." Morel melirik istrinya sebentar lalu menyruput kopi yg sudah ada ditangannya.

"Aku udah telfonan sama Daniella tadi pagi, tapi Aku ngerasa gak enak ngomong ditelfon.. takut Dia salah paham, makanya Aku pengen ketemu langsung.. sekalian liat calon menantuku, beneran cocok ngga sama anak kita.."

"Kamu ini belum apa apa udah yakin banget kalo mereka bakal nerima pinanganmu."

"Gak tau Pa, tapi feeling Mama tuh kuat. Mama yakin Daniella sama Piter bakal jadi besan kita."

"Yaudah, Mama atur aja.." Morel memilih tidak lagi mendebat istrinya padahal dalam hati Morel berkata 'Udah dari 10 perjodohan yg lalu selalu bilang feelingnya kuat, tapi gak ada yg terjadi.'

Liliana puas dengan jawaban suaminya. Dia langsung bergegas memesan tiket dan menyiapkan keperluannya.

.
.
.
.
.

"Udah lama banget kita gak ketemu ya, Li.." Daniella menyapa ramah saat mereka berempat sudah berada di meja makan rumah keluarga Piter.

"Iya La, udah hampir tujuh tahun lho.. Semenjak Aku pindah ke Bali, kita jadi gak pernah ketemu sama sekali." Liliana menjawab gak kalah heboh.

Suasana makan malam terasa sangat hangat sampai suara langkah milik Rubian yg menuruni tangga dengan tergesa gesa.

Penampilannya benar benar seksi, dia menggunakan dress hitam gemerlap dengan belahan paha sangat rendah. Lengkap dengan make up full dan rambut digerai indah.

Daniella dan Piter menatap geram kearah anak satu satunya itu.

"Rubian, dimana sopan santunmu?" Hardik Piter. Barulah Rubian sadar bahwa ada orang lain dirumahnya.

Dengan cepat Rubi tersenyum menatap kedua pasangan itu, lalu menyapa ramah pada Liliana dan Morel.

"Malam Om, Tante.. Maaf ya Saya tidak bisa menemani makan malam." Kata Rubian sambil menjabat tangan kedua teman orang tuanya itu.

LIFE PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang