She?

464 48 24
                                    

Seorang wanita cantik memakai dress minim sepaha dan terlihat begitu sexy, berjalan masuk ke sebuah club malam ternama di kota bandung. Kaki jenjangnya yang dibalut dengan high heels Stiletto pointed di atas 8 cm melangkah bak seorang super model ternama.

Bodynya yang sangat bagus dan ditambah lagi dengan bagian dadanya yang terekspos membuat setiap mata lelaki yang ada di dalam club itu menatapnya dengan tatapan nakal.

Langkahnya semakin cepat ketika seorang pria memanggilnya. Pria itu membisikkan sesuatu ke telinga gadis sexy yang membuatnya tersenyum manis. Ia mengibas rambut panjangnya yang bergelombang lalu berdiri di depan meja.

Diedarkan sejenak pandangan matanya melihat para gadis-gadis murahan yang menemani pria-pria mesum dan walaupun berada di tempat yang ramai, mereka tak malu untuk saling bercumbu.

"Tck, mereka di bayar berapa sampai sampai mau bercumbu dengan pria-pria sampah" gumannya saat melihat berbagai macam pasangan yang lagi bercumbu.

Pandanganya kini beralih ke sosok wanita yang selama ini memenuhi pikiranyan. Wanita itu bernama Yujin Ahndira, atau biasa di sapa yujin. Wanita yang lebih muda dari dirinya inilah yang mampu meluluhkan hatinya yang keras. Pesona yang begitu memikat inilah yang membuat dirinya spesial.

"Lo minju kan?" Tanya seseorang

Wanita yang di panggil minju ini pun menoleh kebelakang, dan mendapati seorang cowok yang tampangnya kayak fakboy yang berdiri tempat di belakangnya.

" kok lo tau nama gue?" Tanya minju dengan tatapan mengintimidasi.

Cowok itu terkekeh pelan, "siapa sih disini yang di tau lo? Gue rasa semua pria disini tau siapa lo, secara lo itu cewek cantik, sexy, dan eughm terkenal dengan desahan yang begitu indah" ujar pria itu sambil menaik turunkan alisnya.

Minju memutarkan bola matanya malas, "to the poin deh, lo ada perlu apa? Gue males ngeladenin orang yang tidak ada keperluan dengan gue".


Cowok itu merangkul pundak minju, tapi langsung di tepis kasar oleh minju. "Santai aja nju, dari pada lo marah marah gak jelas mending minum aja yuk sama gue" ajak cowok itu.

"Tck, gue banyak urusan. Gue pergi!" balas minju dan pergi minggalkan cowok aneh itu.

Tapi, saat minju ingin pergi, tiba tiba tangan minju di tarik oleh cowok itu dan tak lama ada benda kenyal yang menempel di bibir minju. Sontak, mata minju melotot dan tangannya mencoba melepas tangan kekar milik cowo itu yang melingkar di tubuhnya.

"Eugh, l-leppas" ujar minju sedikit kesusahan karna mulutnya di bungkam dengan bibir cowok tersebut.

"Nikmatilah sayang~" balas cowok itu sembari merekatkan tubuhnya agar menempel dengan tubuh minju.

Minju terbuai dengan sentuhannya, "eugh" desah minju.

Remasan itu makin lama makin ke bawah dan berhenti di pantat minju dan sontak remasan itu membuat minju makin menggeliat. Dengan sisah ke sadarannya, minju tersadar. Dan dia mendorong tubuh cowok itu menjauh dari tubuhnya.

"LO FIKIR, GUE MURAHAN?! PERGI LO SEKARANG!" teriak minju, dan membuat seluruh pengunjung di bar itu melihat kearahnya dan membuat minju menjadi pusat perhatian.

Cowok itu tertawa dan menatap minju dengan tatapan remeh, "kau munafik minju. Jujur sajalah, kau sebenernya menikmatikan sentuhan gue? Cuma, lo gengsi mengakuinya"

One Shoot ; JINJOO ✔Where stories live. Discover now