Pelajar yang Kurang Tidur Cenderung Kurang Bahagia!

21 3 0
                                    

#KRP
#Info
#Pendidikan
#Kesehatan

--

Pelajar yang kurang tidur cenderung tidak bahagia.

--

Tahun ajaran baru dimulai. Itu artinya orang tua mempunyai kesibukan baru di pagi hari, yaitu membangunkan anak-anak mereka dari tidur yang lelap di pagi hari. Maklumlah, jarak ke sekolah yang jauh dan kemacetan memaksa anak-anak untuk bangun lebih pagi agar tidak terlambat sampai di sekolah. Pergi ke sekolah di pagi hari sama saja dengan mengorbankan waktu tidur yang seharusnya mereka nikmati.

About*com mencatat paling tidak ada enam risiko yang dihadapi oleh para pelajar jika mereka kekurangan tidur di malam hari, yaitu:

1. Kecelakaan lalu lintas.
Lebih dari 100 ribu kecelakaan mobil terjadi setiap tahun akibat pengemudi kelelahan dan mengantuk. Para pengemudi tersebut umumnya berusia di bawah 25 tahun. Selain risiko mengantuk saat mengemudi, kurang tidur kronis pada remaja bisa mengakibatkan mereka lalai dan bereaksi lebih lambat sehingga bisa meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan.

2. Masalah kesehatan fisik.
Kurang tidur dapat mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik remaja secara keseluruhan. Remaja yang dengan waktu tidur kurang lebih sering mengeluh tentang masalah kesehatan, seperti sakit perut, sakit kepala, sakit punggung, bahkan berisiko terkena tekanan darah tinggi.

3. Gangguan memori dan pembelajaran.
Remaja yang tidak mendapatkan waktu tidur cukup berpeluang tinggi untuk tertidur di kelas sehingga sulit untuk berkonsentrasi dalam memperhatikan pelajaran. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan memori yang berpengaruh buruk pada pendidikan dan prestasi akademik remaja secara keseluruhan.

4. Tidak bahagia.
Remaja yang kekurangan tidur cenderung untuk tidak puas dengan kehidupan mereka. Mereka kekurangan energi untuk ikut bersenang-senang bersama pelajar yang lain.

5. Berisiko tinggi mengalami obesitas.
Banyak studi penelitian yang menyebutkan adanya pengaruh kurang tidur dengan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengontrol nafsu makan, serta menurunkan motivasi dan energi yang mengurangi motivasi remaja untuk berolahraga. Dengan demikian peluang mereka untuk menderita obesitas pun semakin tinggi.

6. Masalah kesehatan mental
Remaja yang kurang tidur memiliki mood atau suasana hati yang mudah berubah. Mereka juga mudah marah, mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi, dan kesulitan mengontrol amarah tersebut.

--

Di negeri Paman Sam, American Academy of Pediatrics (AAP) lewat situs HealthyChildren*org menyarankan sekolah mengundurkan jam dimulainya pelajaran untuk memberi kesempatan remaja berumur 14-17 tahun tidur selama 8.5 sampai 9.5 jam di malam hari. Artinya, sekolah disarankan memulai pelajaran pada pukul 8.30 pagi. Bisakah hal yang seperti itu dilakukan di Indonesia?.

-Sc: FreeImages*com

Pengetahuan Where stories live. Discover now