Penjelasan Mengenai POV

23 3 0
                                    

Penjelasan mengenai POV 1, POV 2, dan POV 3

__________________

POV merupakan singkatan dari Point of View, yang definisinya adalah sudut '''pandang yang digunakan penulis saat menceritakan berbagai runtutan kejadian dalam tulisan.
Ada tiga jenis PoV, yaitu:

PoV 1: Sudut pandang orang pertama.

Cirinya antara lain:

1. Biasanya memakai kata aku atau kami.

2. Tidak dapat berpindah pandangan atau perspektif.

3. Tulisan yang menggunakan PoV 1 biasanya bersifat linier, hanya di satu garis lurus dan tidak dapat tiba-tiba lompat alur atau lompat adegan.

4. Terbatas pada alat indra, pengetahuan serta pemahaman si pencerita sebagai aku yang dipengaruhi juga oleh sifat serta karakter si aku.
Contoh:
Aku tak lagi mampu memendam pergolakan rasa yang begitu dahsyat. Ingin rasanya mencurahkan apa yang ada di hati. Betapa merindukan kekasih yang teramat kucintai.
PoV 3: Sudut pandang orang ketiga.

Cirinya antara lain:

1. Biasanya memakai kata dia, mereka atau menyebutkan nama tokohnya.
2. Bila menggunakan PoV 3, penulis dapat memainkan alur. Tak terbatas pada indra si pencerita. Meski ada yang menganut PoV 3 objektif. Tujuannya adalah untuk mempertahankan logika. (saya☝)

3. Dapat berpindah-pindah plot.

4. Dapat menceritakan berbagai karakter tokoh serta kejadian yang dialami tiap tokohnya.

5. Dapat dikatakan sudut pandang serba tahu.
Contoh:
Sonia tak lagi mampu memendam pergolakan rasa yang begitu dahsyat. Betapa ingin mencurahkan apa yang ada di hati. Melepas rindu pada kekasih yang teramat ia cintai.
PoV 2: Sudut pandang orang kedua.

Cirinya antara lain:

1. Biasanya memakai kata kamu atau kau.
2. PoV 2 merupakan sudut pandang yang paling jarang digunakan dalam tulisan panjang seperti novel karena tingkat kesulitannya.
3. Pengembangan karakter sulit dilakukan bila menggunakan PoV 2.

Contoh:
Kau tak lagi mampu memendam pergolakan rasa yang begitu dahsyat. Curahkanlah apa yang ada di hati. Betapa dirimu merindukannya, kekasih yang teramat kau cintai.

***

Dalam satu judul tulisan sebaiknya hanya menggunakan satu sudut pandang atau satu PoV saja. Namun, banyak ditemukan penulis yang menggunakan PoV lebih dari satu.
Banyak penulis yang melakukannya, bahkan penulis ternama ada yang menggunakan cara itu. Mungkin tujuannya adalah agar mudah menyampaikan apa yang ingin diceritakan. Namun, akan rentan tergelincir menjadi PoV lainnya. Jadinya tidak konsisten.

Sebagai contoh, di part pertama penulis menggunakan si A sebagai PoV 1, lalu di part kedua menggunakan si B sebagai PoV 1, bahkan selanjutnya menggunakan PoV 3. Ini sudah gado-gado.

Bila saya pribadi, saya termasuk penganut PoV tunggal, tak setuju dengan bergonti-ganti PoV dalam satu judul. Sudut pandang haruslah konsisten sejak dimulai hingga cerita berakhir.

***

Ketika hendak menyuguhkan sebuah bacaan, penulis harus tahu kemana arah kisah yang akan diceritakan. Jangan sampai terombang-ambing di tengah, yang menyebabkan kebingungan dari sudut pandang mana lagi kisah sebaiknya diceritakan.
Kasus kebingungan menentukan sudut pandang ketika cerita sudah berada di tengah-tengah sering terjadi. Itulah yang menyebabkan penulis tiba-tiba saja mengganti sudut pandang. Saya pun pernah mengalaminya, dan pada akhirnya seluruh tulisan harus diubah dari segi sudut pandang agar terjaga kekonsistenannya.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi, perlu sekali menentukan PoV yang akan digunakan sejak awal hingga akhir. Pastikan tulisan itu akan dibawa kemana. Mungkin bisa menggunakan kerangka karangan untuk menentukan PoV apa yang sebaiknya digunakan dalam karya yang akan ditulis.
Bila yakin kisah yang ingin diceritakan hanya sebatas pengetahuan si aku. Maka gunakan saja PoV 1. Namun bila ingin menciptakan tulisan yang mampu bercerita lebih luas, maka gunakan PoV 3.
Sedangkan PoV 2, sebaiknya digunakan bila penulis benar-benar yakin mampu membawakannya, karena bila tak benar-benar memahami PoV ini bisa jadi pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan tak akan tercerna dengan baik oleh pembaca.

***

-Momo Shiny-

Pengetahuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang