"bahkan mama sama papa gak telpon gue" ujar alletha sedih.

"ma, pa alletha kesepian, kapan kalian bakal sadar kalok kalian punya alletha sih. Alletha capek, alletha frustasi, alletha sedih, bahkan alletha gak tau apa itu bahagia" gadis itu mulai menitikkan air matanya.

Alletha melanjutlan perjalanannya meski air matanya sudah berjatuhan dari keopak matanya.

"naik" ujar sesorang dari belakang, terdengar ia menggunakan motor.

Sontak alletha berbalik karena kaget, untungnya ia segera lega setelah mengenali motor itu milik siapa. Benar, itu motor milik alvano.

"naik" ujar alvano kembali.

Alletha segera naik ke atas motor alvano, tidak lupa ia menghapus bekar rintikan air matanya.

Alvano mengantar gadis itu pulang. Alvano tidak sengaja mengikuti gadis itu setelah melihat alletha keluar dari kedai tadi. Aksa mengingat mobil gadis itu masih di bengkel, makanya aksa mengikuti alletha dari belakang. Benar saja gadis itu berjalan kaki dari kedai.

Setelah tiba di rumah alletha, gadis itu menawarkan alavano untuk mampir dahulu.

"mampir dulu vano" tawar alletha.

Entah dorongan darimana, alvano menerima tawaran gadis itu.

"iya" balas alvano singkat.

Alletha mengajak alvano hanya sebatas sampai teras rumah, takutnya terjadi fitnah nantinya.

"tunggu bentar gue ambilin minum dulu" tukas alletha.

Alvano duduk di bangku yang ada di teras rumah sambil memperhatikan keadaan rumah alletha yang sangat sepi.

"maaf ya, cuman ada ini aja" ujar alletha meletakkan air putih.

"gak papa" balas aksa cuek.

"lo udah kemana tadi, kok bisa ketemu gue?" tanya alletha pansaran.

"dari rumah Reno" balas alsa masih cuek.

"kok rumah lo sepi?" tanya aksa memberanikan diri.

"gue udah biasa kesepian" balas alletha jujur.

Alvano hanya bertanya sampai sebatas itu, ia tidak ingin mengetahui perivasi orang terlalu jauh.

"gue pamit" pamit aksa.

"ya udah, hati hati di jalan" tukas alletha pada alvano.

Alletha mengantar alvano hingga gerbang. Setelahnya, ia kembali masuk ke dalam rumah yang tidak ada kehidupan di dalamnya.

"lagi lagi gue harus kesepian" tukas alletha parau.

Alletha duduk di sofa sambil menonton film kesukaannya sambil menunggu kedua orang tuanya pulang.

"lama banget sih mereka" ujar alletha yang sudah sangat mengantuk.

Alletha memejamkam matanya, namum tidak lama ia masih bisa mendengar sura pintu yang di buka. Alletha yakin pasti itu mamanya. Ia tetap melanjutkan tidurnya, meski ia hanya memejamkan matanya tidak benar benar tidur.

"alletha sayang" teriak mamanya dari arah pintu.

"kenapa lagi sih dia teriak" tukas alletha.

"astaga al, kenapa tidur disini sih" ujar mamanya yang bisa alletha dengar. Alletha masih memejamkan matanya, meski ia tidak benar benar tidur.

"maafkan mama ya al, mama belum bisa jadi mama yang baik buat alletha, mama gagal sayang. Maaf kalau masalah papa sama mama berimbas ke alletha. Mama sayang sama alletha" samar samar alletha meneteskan air matanya.

Mama alletha mengambilkan selimut untuk alletha dan membiarkan anak gadisnya itu tertidur di sofa karena tidak ingin membngunkan alletha.

"ma, Alletha kesepian", batin alletha

Elusan tangan mamanya di rambut alletha, mampu membuat gadis itu tertidur pulas.

"maafkan mama sayang" samar samar alletha mendengar suara mamanya.

----

Gimana part yang ini?

Gimana pendapat kalian tentang alletha?

See you next chapter ya

Jangan lupa tinggalkan jejak

Spam ya biar cepet up

Senin, 11 januari 2021

ALTHAWhere stories live. Discover now