"Kalau lo bawa - bawa Lisa, kita ikut." Lanjutnya.
"Udah, Rene. Biar gue ngomong sama Kak Nanda dulu, nanti gue cerita deh ke kalian ya." Ucap Lisa.
Irene pun terdiam lalu pada akhirnya mengangguk.
Kedua gadis itu pun akhirnya berjalan menuju halaman belakang Sekolah mereka.
Jujur, karena Nanda tidak tahu tempat mana lagi yang paling aman selain disana.
Saat mereka tiba, Nanda langsung menatap Lisa dengan serius.
"Gue kayaknya tahu siapa yang bikin Taeyong kecelakaan."
Mendengar itu, raut wajah Lisa semakin serius, "siapa, Kak?"
"Gue mau pastiin dulu. Apa Jennie, temen lo itu beneran punya pacar?" Tanya Nanda balik.
Keadaan pun hening sebentar, Lisa seakan merasa ada yang tidak beres lagi disini.
"Iya Jennie punya, kenapa?"
"Lo patut curiga sama pacar Jennie itu." Ucap Nanda.
"Kai maksud lo, Kak?" Tanya Lisa membuat Nanda seketika menatap Lisa lagi.
"Kai..." jeda Nanda.
Gadis itu kesal dengan dirinya sendiri karena kurang ingat akan kejadian sebelum Taeyong dinyatakan koma di Rumah Sakit.
Yang hanya Nanda perhatikan adalah ketika cowok yang membuat emosi Taeyong meluap saat itu sedang mengaku,
Bahwa cowok itu adalah pacar Jennie, teman Lisa.
Itu yang hanya Nanda tahu.
Kejadian dimana waktu itu Taeyong menjalankan motornya dengan cepat dan meninggalkan dia dan lelaki yang Lisa panggil 'Kai' itu.
Lalu seketika Nanda ingat akan satu hal,
"Move on, lagian hidup Taeyong gak bakal lama lagi."
Setelah barusan mengingat kata - kata yang cowok itu lontarkan pada Nanda, Nanda langsung mengepalkan tangannya.
Hal itu tentu membuat Lisa semakin terheran, "Kak? Kakak kenapa?"
Mendengar pertanyaan Lisa, Nanda menatapnya dan langsung memegang kedua pundak Lisa.
"Lisa, lo patut curiga sama pacarnya Jennie. Kai."
Ucap Nanda mengulangi kata - kata nya sebelum itu.
"Sorry gue gak bisa bantu banyak. Yang bisa dicurigain cuma cowok itu aja, karena dia orang yang ditemuin Taeyong sebelum Taeyong...kecelakaan." jelas Nanda setelahnya.
"Sorry, gue masih gak berguna, Lis." Kekeh Nanda paksa.
Mendengar itu, Lisa tersenyum tulus, "gapapa, Kak. Kakak udah mencoba sebisa mungkin."
"Habis ini, biar Lisa yang urus. Thanks, Kak!" Seru Lisa.
Baru saja Lisa membalikkan badan, namun Nanda menahannya lagi,
"Lis,"
"Biar gue ikut sama lo kalau lo mau samperin cowok itu. Gue mau nebus kesalahan gue." Jelas Nanda.
Lisa yang melihat tatapan tulus dan serius dari Nanda itu pun tersenyum kembali.
"Iya, Kak. Pasti."
Mereka tak main - main dengan ucapannya, apalagi Lisa.
Pada sore harinya, Lisa menelpon Jennie dengan alasan dia ingin bercerita dengan Jennie secara langsung sekalian menjenguk Tayeong lagi.
YOU ARE READING
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《Her love》
Start from the beginning
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)