"Terserah kalian mau nonton apa aja. Yang penting, gue mau ngomong makasih karena udah ngehibur gue." Kekeh Lisa.

Mendengar penuturan yang dilontarkan dari mulut Lisa, mereka semua sontak langsung tersentuh.

"IT'S TELETUBBIES TIME!"

Seru mereka semua secara bersamaan lalu berkumpul ditengah Kasur Lisa yang lumayan luas.

Mereka pun akhirnya berpelukan lama, diselingi dengan tawaan dan kekehan mereka.

"Anything for you, babe." Kekeh Jennie yang diimbangi yang lainnya.

"Apa sih yang enggak buat Lisa? EAA!" Seru Jisoo.

"Lo gak akan pernah sendirian, Lisa. Ada kita." Ucap Irene membuat Lisa seketika terdiam dan menunduk.

Gadis itu tentu ingat bahwa dirinya sebentar lagi akan pergi dari sini. Meninggalkan Jakarta, meninggalkan teman - temannya.

Paham akan perasaan Lisa, Irene pun tersenyum tulus, "gimana kalau kita buat janji?"

Lisa pun mendongak kembali, "Janji?" Tanya dia.

Irene lalu mengangguk sebagai jawaban, "iya, janji. Kita semua."

"Janji apa?" Giliran Wendy yang bertanya.

"Janji ya, walau ke depannnya nanti persahabatan kita ini diuji yang berat - berat. Kayak Lisa yang mau pergi jauh ini, jangan sampai hubungan persahabatan kita terputus ya."

"Jangan suka hilang kabar."

"Harus tetep ada, okay? Mau siapapun itu," jelas Irene.

Akhirnya kedelapan gadis itu saling bertatap sebelum masing - masing dari mereka menyunggingkan senyumnya.

"Kenapa harus janji sih? Bukannya selalu gitu dari dulu," kekeh Yeri.

"Ah sok - sok an lu, Rene." Ledek Joy sambil menyenggol Irene.

Irene yang mendapat respon seperti itu pun melotot dan melipat kedua tangan didepan dada.

"Bomat gue, bomat!" Rengek Irene karena cemberut.

Sontak Rosé tertawa, "parah lo pada bikin emak ngamuk!"

"Iya, Mak. Jangan khawatir deh, gue bakal tetep selalu ada kok." Tanggap Lisa kini.

"Huaaa gue bakal kangen banget sama lo, Lis." Rengek Jennie kini lalu kembali memeluk Lisa erat.

"Halah vidcall an nanti juga bisa kali, Jen."

"Tapi, kan, vidcall an gak bisa peluk langsung! Beda!" Seru Jennie.

"Tahu nihh, kenapa lo ikutan pergi kesana sih, Lis? Heran gue," sahut Seulgi.

"Udah lo disini aja! Gue minta sama Tante biar lo ditinggal disini!" Lanjut dia.

Hal itu sontak membuat Lisa membulatkan kedua mata, "enak aja lo, kambing!"

Pada hari itu, hubungan persahabatan yang mereka jalin ini semakin erat.

Iya, mereka. Yang berisi sembilan perempuan cantik ini.

Berat memang untuk meninggalkan. Tapi, disetiap perjalanan pasti selalu ada perpisahan, bukan?


•■•■•■•■•


Tok tok tok

"Permisi," ucap Lisa yang membuka pintu Kamar rawat Taeyong.

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now