Kini, Lisa berjalan pelan mendekati Nanda yang masih terdiam disana.

Nanda jelas tahu apa yang sudah ia perbuat sebelumnya. Dan sayangnya, dia baru menyesal sekarang.

Bahkan kedua gadis itu tak menghiraukan kedelapan gadis lainnya yang juga baru sampai menuju Rumah sakit. Iya, teman - teman Lisa baru saja sampai.

Sebelum Irene mencoba untuk mendekati Lisa, Hanbin mencegahnya sambil berkata,

"Biarin dulu mereka begini." Ucap Hanbin.

"Lagi mau lepas emosi." Lanjutnya.

Setelah sampai didepan Nanda persis, Lisa langsung menarik kerah baju Nanda.

"Kenapa?"

"Kenapa lo begini, Kak? Kenapa?!"

"Lo tahu gue juga cewek kayak lo. Lo harusnya ngerti perasaan gue, lo harusnya paham!"

"Gue kecewa sama tingkah laku lo yang kekanakan, Kak Nanda."

"Mencoba untuk mengambil hak yang bukan milik Kakak..itu bukan hal yang bagus, Kakak tahu itu, kan?"

"Kak Nanda..." lirih Lisa.

Ketika Lisa menatap Nanda. Yang dia dapatkan hanyalah sebuah tatapan kosong Nanda yang tertuju pada Taeyong yang tertidur disana.

Lisa tersenyum paksa, "sakit, kan, Kak?"

"Lisa juga sakit lihat Taeyong begini."

"Lisa, gue.." jeda Nanda membuat Lisa kembali menatapnya.

"Gue,"

Tubuh Nanda semakin melemas, maka gadis itu menundukkan pandangannya dan berkata,

"Gue minta maaf." Ujar Nanda pada akhirnya.

Tak tahan lagi, akhirnya Nanda juga menangis disana.

Kedua hati perempuan yang terpikat pada satu lelaki yang sama. Mereka pada akhirnya hanya bisa menyesali apa yang sudah terjadi.



•■•■•■•■•



Keesokannya, Lisa memutuskan untuk tidak masuk Sekolah.

Niat awalnya memang ingin menemani Taeyong di Rumah sakit, tapi pasalnya Lisa demam.

Karena Lisa membiarkan dirinya dibasahi oleh hujan kemarin malam.

Iya, kemarin malam memang hujan deras. Ketika hujan melanda, Lisa merasa sepi. Tak kalah dengan hujan, tangisan Lisa juga sama derasnya.

Air yang jatuh menusuk badannya ini tak sebanding dengan rasa sakit yang dia bawa sejak tadi.

Lisa membiarkan dirinya basah kuyup dan menangis disana. Gadis itu tahu bahwa tak akan ada yang tahu jika ia sedang menangis ditengah hujan.

Ditengah hujan kala itu pula, tak ada yang memeluknya. Gadis itu hanya bisa memeluk diri sendiri.

Ditengah hujan ini, tak ada yang memberikannya sebuah jaket. Tak ada yang menarik tangannya untuk berteduh sementara.

Tak ada yang memberinya kecupan hangat pada dahinya, seperti yang Taeyong lakukan biasanya.

Lisa rindu Taeyong.

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now