Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Kevin tersenyum membaca balasan pesan dari temannya itu. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku dan beranjak dari kamar menuju dapur.
"Hei, kenapa rapi sekali? Mau pergi dengan siapa lagi?"
Kevin menoleh, melihat seorang pria yang sedang berdiri di depan kompor. Sedang memasak ramen rupanya.
"Tak usah ikut campur." Balasnya dingin.
Pria tadi tertawa sinis lalu memojokkan Kevin yang sedang mengambil air minum di kulkas.
"Kau sudah berani berlaku dingin padaku? Katakan, kemana kau akan pergi, Kevin Moon."
Kevin menatap nyalang pria yang sedang mengukungnya itu dan mendorong pelan bahunya.
"Ck, Lee Juyeon. Jangan ikut campur, ini urusanku, aku juga ingin punya privasi seperti kalian!"
Pria bernama Juyeon itu mengambil kecupan di bibir Kevin dan kembali mengurus ramennya.
"Pergilah, tapi jangan aneh-aneh. Younghoon, Hyunjae dan Sunwoo sedang ada di luar. Mereka berbeda denganku, hati-hati." Ucapnya cuek.
"Baiklah,"
"Ah satu lagi. Jangan pulang melewati jam 9 atau kau bakal terjebak dengan Younghoon dan Hyunjae sampai besok."
Kevin mengernyit. "Kenapa? Ada masalah?"
Juyeon mematikan kompornya dan berbalik menghadap Kevin.
"Perusahaan milik Younghoon baru saja dikorupsi oleh salah satu karyawan. Si lempeng itu sedang dalam mood buruk, akan kacau jika kau berbuat masalah."
"Lalu Hyunjae?"
"Dia habis diputuskan Eric karena bocah itu tau Hyunjae pernah meniduri orang lain."
"Itu kan salah Hyunjae sendiri kenapa suka sekali memperkosa ku." Gerutu Kevin mempout bibir tipisnya.
