bab 11

131K 9.7K 738
                                    

Sebagian part di hapus Karena kepentingan penerbit 🙏

   Regan dengan senang hati menerima lembar itu, disana ada foto dirinya bersama dua kembaran dan juga sang ibu. Sudah lama ia ingin mencetak foto itu untuk di letakkan di ruang tamu, tapi karena terlalu sibuk Regan meminta pada Revan untuk mencetak.

" Wah makasih, bayar gak nih ?" Sindir Regan

   Karena biasanya Revan selalu minta bayaran setelah melakukan sesuatu, hanya pada Renatha ia tidak meminta bayaran.

" Bilangin sama bunda gue mau balapan " ujar Revan enteng

" Gak ada gak ada, entar gue yang kena omelan Bunda " tolak Regan cepat

" Ayo lah bang, gue janji bakal ati-ati " bujuk Revan

" Ogah, gue kapok bantuin lo buat izin balapan " Regan menolak permintaan Revan dan meletakkan foto itu di meja

   Bara tercengang melihat foto empat orang itu, gadis manjanya sudah menjadi seorang ibu dari tiga laki-laki yang begitu tampan. Senyum manisnya masih sama seperti dulu ketika mereka masih bersama.

" Renatha " gumamnya pelan tapi masih bisa di dengar oleh Aldof yang duduk di sebelah kirinya

" Udah di edit juga, masih gak mau bantuin " dengus Revan

" Lagian gue gak minta buat di edit, cuma minta tolong di cetak aja " ujar Regan tidak mau kalah

" Keras kepala banget, nurun siapa si lo. Bunda aja gak kerasa kepala kek lo " dengus Revan kesal

   Saking asiknya berdebat mereka sampai lupa jika ada tamu yang senang hati menonton pertengkaran mereka. Bara juga tersenyum melihat keduanya berdebat, hatinya semakin menghangat. Momen dimana dirinya melihat anak-anaknya sendiri, tapi tak berani mengklaim Revan dan Regan anaknya. Karena dulu Renatha sudah mengatakan dengan sangat jelas jika anaknya sudah tidak ada di dunia.

" Kayaknya hujan udah berhenti, kita mau pamit ya anak-anak " kara Revi

" Eh iya Om. Maaf ya kita malah berantem " ujar Revan cengengesan

" Iya gapapa malah kita seneng liat kalian, jadi inget anak-anak om di rumah " Aldof memaklumi

" Om kan mobilnya gak ada, gimana kalo pake mobil Revan aja. Soalnya taxi jarang-jarang lewat sini, kalo pesen pasti lama " Revan sengaja menawarkan mobilnya karena ia ingin naik motor ketika keluar rumah

" Gak usah- "

" Iya, makasih ya. Kita sekali lagi ngerepotin kamu" Bara langsung memotong perkataan Revi

" Ini Om kuncinya " Revan menyerahkan kunci mobil miliknya pada Bara

" Makasih ya maaf kami ngerepotin, Om pamit dulu ya Revan, Regan " ucap Bara

   Setelah kepergian ketiga orang dewasa itu Regan dan Revan segera masuk dalam rumah. Regan pergi ke dapur untuk memasak makan malam, hari ini Bu Asih tidak bisa datang karena pergi ke rumah anaknya. Jadi Regan yang harus memasak untuk dirinya juga sang adik.


 Jadi Regan yang harus memasak untuk dirinya juga sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Triplets Son || SUDAH TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang