Rahasia-Rahasia | Ryujin - Dowoon ✔

Completed Mission : Road to Marriage.

Yogyakarta, Permulaan 2022.

Sehabis pengakuan Rahayu ke Soja atas kesalahannya beberapa tahun lalu—iya, insiden hilangnya Soja sampai pagi berujung murka Ajun—sikap Rahayu tak berubah banyak. Maksud dari tak berubah adalah Rahayu masih suka curi-curi kesempatan menjauhkan keponakan kesayangannya itu dari Soja di sela masa. Walau jelas, hasilnya gagal.

Bisa apa Rahayu ketika Cupid sudah menancapkan panah terbaiknya ke Ajun agar mengabdi jadi budak cinta gadis Dago milik Abah Danapati?

Kisah cinta dua cucu Adam-Hawa itu dimulai setelah Rahayu resmi meminta maaf serta mengakui kesalahannya pada Soja. Surat perjanjian dibakar namun di-scan terlebih dulu untuk kenang-kenangan di masa depan yang akan jadi kisah panjang bagi anak-cucu mereka.

Berjalan di tahun kedua hubungan mereka, Soja dan Ajun sepakat meminta restu untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius pada masing-masing keluarga.

Gak ada alasan haru biru macam cerita romansa lainnya, justru agak gimana ya? Rated.

Ceritanya begini, demi merayakan pergantian tahun 2022, Ajun dan Soja merencanakan menghabiskan waktu bersama. Berdua saja tanpa diusik siapapun baik itu Libra, Jibril, Gaharu, atau makhluk manapun. Sebagai lelaki yang berkata dirinya capable dalam segala hal, Ajun menyiapkan seluruh kebutuhan dirinya dan sang kekasih selama liburan akhir tahun di Labuan Bajo.

Malam itu, tepat ketika terompet berpadu satu sama lain, kembang api menyilaukan sinar rembulan ... dua insan dimabuk cinta itu menyatu, lebih dekat daripada jarak jari kelingking dengan jari manis atau gula dengan semut. They’re craving for more than what they’ve done before.

Namanya jalan setan pasti ada saja sialnya. Ajun berkata dia lupa memasang safety guard selama mereka nananunu di sana. Betulan tidak pakai atau dia sudah pakai tapi tak ingat, sama-sama merugikan.

Jelas Soja murka. Dia belum mau jadi bumil lalu disodori sekoper duit oleh Rahayu untuk menggugurkan janinnya jikalau sampai jadi itu hasil perbuatan mereka.

Hari ini, dua orang itu memantapkan diri menghadap Penguasa Pantai Selatan, Utara, Barat, dan segala arah yang ada alias siapa lagi kalau bukan Rahayu Palamarta. Naik mobil sengaja, biar agak lama sampai sana dan bisa latihan skenario dulu.

“Sumpah ya,” ucal Soja lelah. “Aku sampai sekarang masih gak habis pikir, Arjuna.”

“Apa?”

“Kok kamu bisa lupa pake itu? Ibarat kata mana mungkin orang mau landing atau take off lupa pake safety belt jika tidak ingin menantang maut??”

“Namanya lupa, mau diapain lagi sih, Yang.”

“Emang pas ngejebol gak dikira-kira dulu?”

Ajun tersedak ludahnya sendiri. “Ja, mulutnya.”