Romance/Slash-fic/Boyslove
❝Taeyong adalah orang yang serakah dan akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkannya. Menggunakan topeng terbaik, dia berhasil menutup sisi jahat dan membuat orang-orang tidak mencurigainya. Tujuan Uta...
"Kau harus makan banyak biar pipinya berisi.", Celetuk Jay. Mencuri-curi pandanga kearah Taeyong yang sibuk memainkan boneka besar milik johnny. Dia sangat imut, rasanya ingin memeluknya. Mahkluk rapuh itu harus dilindungi dari orang semacam Rosemary.
Berempat duduk melingkari meja, beberapa botol soju sudah dibuka sebagai pelengkap. Ketiga pria itu mulai makan, mengisi perut dengan tawa. Saling mengejek seperti anak SMA yang bolos sekolah. Tawa menggelegar yang membuat Taeyong terkekeh pelan. Sikap perhatian yang tidak pernah dilihatnya saat di Kampus, orang populer ternyata punya sisi menggemaskan.
"Buka mulutmu?", Kata Johnny, menyuapi daging yang baru dipanggangnya. Ia melihat Taeyong seperti adik kecil yang harus dilindungi, memang harus dilindungi setelah fitnah kejam yang menghampirinya.
Dahi mengerut penuh tanya tetapi mulut terbuka menerima suapan tersebut. Johnny dan Yuta makan dengan lahap, jaehyun terlihat sibuk membaca sebuah kertas yang diyakini lembaran data Kontestan. "Apa kau tidak marah dipanggil Hime?", Tanya Taeyong yang kembali menerima suapan dari Johnny.
Jaehyun menyimpan lembaran ke dalam tasnya dan mulai makan dengan serius, dia memilih beberapa daging lalu menyuapkannya pada taeyong. "Sejak Kecil kami memanggil Yuta dengan Hime, sudah jadi kebiasaan.", Jawab Jaehyun. Menarik Taeyong agar lebih dekat dengannya agar mudah disuapi. Ia sangat yakin jika si cantik hanya akan makan sedikit saja.
"Setidaknya itu lebih baik dari Jahe.", Celetuk Yuta. Mereka dulu bertetangga saat diperancis. Appa 'nya Jaehyun selalu memanggilnya Jahe saat kesal, meneriaki agar segera kembali ke rumah dan tidak berkeliaran. Kenangan masa kecil yang menyenangkan setelah itu mereka bertemu dengan Johnnya, yang berlibur ke rumah sepupunya setelah itu menjadi akrab dan berteman baik.
Mendengus pelan, "Kau tau 'kan betapa antiknya Appa 'ku, papa bahkan sudah kehabisan akal untuk membuat appa berhenti memanggilku Jahe.", Jung Yunho ayahnya adalah pria antik yang suka mengoleksi barang antik, rumahnya bahkan diisi oleh barang-barang berusia puluhan tahun yang harganya ratusan juta. Koleksi paling mengerikan appa 'nya adalah boneka keramik yang sering digunakan dalam film horror. "...aku selalu bermimpi buruk jika melihat ruang koleksi Appa."
"Aku masih ingat saat kita terjebak diruang koleksi appa 'mu, Ya Tuhan—itu sangat mengerikan, boneka-boneka yang seolah ingin menelan kita hidup-hidup.", Itu adalah kenangan terburuk, kata ibunya ia bahkan demam selama berhari-hari. Sampai saat ini Johnny masih takut jika pergi sendirian ke rumah Jaehyun.
"Setidaknya Tidak semua sudut rumahmu diisi barang antik.", Kata Yuta.
Wajah Yuta dan Johnny sudah memerah, mereka menghabiskan 3 botol soju dengan cepat. Mulut mengunyah dan terus bercerita kisah masa kecil saat terjebak diruang koleksi appa Jaehyun. Taeyong penasaran bagaimana rumah Jaehyun saat ini.
"Kapan-kapan kau harus mengajakku melihat koleksi ayahmu.", Kata Taeyong. Terkekeh pelan melihat Yuta yang berbaring kekenyangan dilantai dengan wajah memerah, dia sudah mabuk. Botol soju terus berkurang dengan cepat, rasa lapar mereka dua kali lipat gara-gara alkohol.
"Tidak/tidak/tidak.", Seru Johnny, Yuta dan Jaehyun.
Mimpi buruk akan mendatangi mereka.
"Aku tidak mau melihat boneka keramik itu, tidak akan lagi.", Seru Johnny, meneguk gelas kesekian miliknya. Hari ini bersama dengan teman-temannya ia akan mabuk-mabukan, semoga saja ayahnya tidak tau. Jika pria itu tau, habis sudah dia dan teman-temannya dikurung dalam ruang koleksi Jung Yunho.
"Aku akan bermimpi buruk.", Keluh Yuta.
Melihat kedua temannya yang cepat mabuk, jaehyun menghentikan suapan, menopang wajah dengan mulut mengunyah. "Kalian berdua cepat mabuk, jangan terlalu banyak minum. Jika kakakku datang kemari habis kita—siapkan mental pergi ke rumahku.", Senakal-nakalnya dirinya, Jaehyun sangat takut dengan sesuatu berbau horror. Mimpi buruk akan terus datang sehingga papanya harus menemani selama ia di rumah.
Kalau Taeyong tau saat dirumahnya tidur bersama papa Jaejoong—mau ditaruh dimana wajah ini? Mungkin ia akan menjadi bahan olokan, memalukan.
"Aku belum mabuk."
"Aku juga."
"Hahahahaha," tawa Taeyong menggelegar melihat wajah lucu ketiga pria ini, haruskah dia memberitahu Yuno jika Jaehyun dan teman-temannya mabuk-mabukan agar bisa melihat wajah mereka saat dikurung dalam ruangan penuh barang antik "kalian lucu sekali."
Mempersempit jarak antara dirinya dan Taeyong, Johnny dan Yuta sedang tidak fokus, mereka tidak akan tau apa yang akan diperbuatnya. Kepala semakin dekat lalu berubah menjadi miring. "Kau lebih lucu." Cup.
••• Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.