"Maafkan aku, aku janji tidak akan menganggumu lagi."

Berdecih pelan, "Apa hanya itu saja yang ingin kau katakan?", Wanita ini hanya bisa mengatakan kata penyesalan yang tidak akan berguna. Omongan orang-orang tentang dirinya tidak akan berubah sama sekali, apalagi ketika ada reuni sekolah—Rasanya begitu berat untuk melihat orang-orang munafik itu, ia ingin menutup mulut mereka rapat agar tidak mengatakan apapun.

Air mata tidak berhenti mengalir, "A-aku akan pindah universitas, aku janji tidak akan menggangumu lagi.", Serunya dengan telapak tangan bergesekan.

Mendengus pelan, kasihan juga melihat penampilan kacau anak ini. "Tepati janjimu.", Jeda Taeyong, melirik jam tangannya dan berdiri. "Pergilah, 1.....2......3....4....—"

Tzuyu merangkak lalu berlari kesetanan kembali ke kamarnya. Terdengar bunyi pintu yang ditutup kasar oleh penghuninya.

Menghembuskan nafas panjang, kaki melangkah meninggalkan bangunan itu. Disaat bersamaan cctv kembali menyala, sebelum benar-benar meninggalkan area itu, Taeyong menatap kamar milik Tzuyu. "Merepotkan.", Gerutunya.

•••

Keadaan Kampus kembali seperti sedia kala tanpa adanya keributan yang diciptakan oleh Rosemary. Hari ini semua kegiatan dihentikan karena adanya rapat dosen di Kantor direktorat. Kantin yang biasanya sepi saat jam kuliah kini dipenuhi oleh mahasiswa mahasiswi yang tidak memiliki kegiatan.

Taeyong melewati kantin dan menuju parkiran, hari ini tidak berencana untuk berlama-lama di kampus. Tubuh terasa sangat lelah karena harus berurusan dengan tzuyu di pagi hari. Satu masalah telah selesai, sekarang tinggal menunggu Rosemary. Diantara semua yang diterornya hanya Rosemary yang masih bertahan, wanita itu punya mental baja, sangat cocok menjadi seorang ratu yang dilengserkan dari takhtanya.

Orang-orang nampak tidak tertarik akan kedatangannya, bersikap cuek seolah tidak pernah ada masalah yang terjadi. Kim Doyoung memang bisa diandalkan dalam urusan ancam mengancam. Apa hubungan presiden mahasiswa dengan Himekawa? Keduanya tampak akrab dan memiliki tujuan yang sama. Sedikit mencurigakan.

"Rozenveld!", Teriak Yuta, pria berambut gondrong itu datang dengan wajah memerah dan nafas tersendat-sendat. Berkacak pinggang dengan raut wajah datar, Yuta seperti biasanya. Terlihat dingin namun sedikit memiliki rasa perhatian.

Menaikan alis penuh tanya, "Ada apa Himekawa?", Karena Yuta memanggilnya menggunakan marga, rasanya sangat aneh jika dirinya merespon dengan memanggil nama asli. Ada sekat transparan antara dirinya dengan teman Jay itu. Himekawa Yuta adalah orang peka, dia akan mudah menyadari satu hal yang mencurigakan baginya.

"Johnny mengajakmu ke rumahnya.", Sudah beberapa hari belakangan ini ia menjadi pembawa kabar, sangat merepotkan. Johnny akan membuat pesta kecil-kecilan di rumahnya karena berhasil memenangkan lomba fotografi, temannya itu memang tidak bisa diremehkan jika sudah menyangkut kamera. "....kau bersama Jay, dia akan segera kemari."

Hanya empat orang yang akan merayakan kemenangan Johnny, menambah orang akan membawa masalah. Apalagi reputasi johnny sedang sangat jelek dan Jay baru terseret masalah Rose. Untuk saat ini lebih baik mengurangi orang yang berada disekitar mereka, menyembunyikan masa lalu seseorang bukanlah perkara mudah. Sebagai salah satu orang yang tau kisah sebenarnya Black Roses, menjauhkan sumber masalah adalah solusi.

Yuta tidak mau lagi melihat nyawa seseorang melayang hanya karena perselisihan popularitas, sesungguhnya rasa angkuh dan tidak mau kalah seseorang itu sangat menakutkan.

"Uhmmm."

Sebenarnya sangat mencurigakan, Yuta sedikit lebih perhatian setelah insiden memalukan yang dilakukan oleh Rose. Pria itu perlahan memangkas jarak diantara mereka. Menggelengkan kepalanya pelan, entah apa niat Yuta—Taeyong tidak akan peduli, yang jelas dia tau pria itu berada dipihaknya.

Seducing By Devil | Jaeyong ✔Where stories live. Discover now