12. Sahabat

1.5K 313 34
                                    

From : Minhyun

"Jis, besok makan bareng yuuk"

Jisoo menatap layar ponselnya. Sebuah pesan yang sebenarnya sudah masuk sejak tadi namun belum Jisoo balas. Rasanya tidak sopan jika menolak, Jisoo juga tidak punya alasan untuk menolak, jadi Jisoo berpikir untuk menyetujuinya, tapi dia pikir akan canggung jika harus makan berdua dengan Minhyun.

"Kenapa bengong?" Jisoo sontak tertegun ketika Doyoung muncul entah darimana dan menepuk pundaknya. Kini Jisoo sedang di restoran untuk lanjut bekerja.

"Siapa yang nge-chat, tuh?" Tanya Doyoung lagi sambil matanya tertuju pada ponsel Jisoo.

"Oh.. Ini Minhyun." Jawab Jisoo, "Ngajak bakan bareng."

"Minhyun yang dari restoran itu?" Tanya Doyoung antusias.

Jisoo mengangguk.

"Yaudah tinggal iyain aja." Ucap Doyoung

"Iya juga yah, gaenak kalo nolak, kan?"

"Sekalian pdkt lah Kak Jis."

"Pdkt apaan"

Doyoung lalu terkekeh, "Kayaknya dia baik. Apa salahnya membuka hati."

Jisoo terdiam.

Membuka hati? Hal itu tidak pernah terpikirkan oleh Jisoo.

Apakah ada ruang di hatinya? Jisoo pikir dia mungkin tidak bisa mencintai siapapun. Setidaknya untuk saat ini.

Jisoo menghela napas, ia kemudian mengetik sesuatu di ponselnya.

Reply To : Minhyun

"Yuk, dimana?"

.

.

Jisoo memsuki sebuah kafe dengan desain interior serba putih. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Minhyun, lalu matanya menangkap sosok Minhyun yang melambai sambil tersenyum ke arahnya. Jisoo balas tersenyum lalu segera menuju tempat Minhyun duduk.

"Hai..Udah nunggu lama ya?" Sapa Jisoo sambil menarik kursi dan duduk di hadapan Minhyun.

"Nggak, kok." geleng Minhyun, masih sambil menunjukkan senyum hangatnya, "Ohya, mau pesen apa?" Tanya Minhyun sambil membuka buku menu.

Jisoo kemudian membuka buku menu dan melihat-lihat menu yang tersedia, "Aku mau..spaghetti sama Lemon Squash aja."

"Itu aja?" tanya Minhyun.

Jisoo mengangguk. Minhyun kemudian menutup buku menu dan memanggil pelayan lalu memesan sesuai pesanan Jisoo yang sekaligus jadi pesanannya juga.

Sambil menunggu pesanan, mereka berdua kemudian mengobrol. Awalnya Jisoo merasa canggung, namun sikap Minhyun yang sangat supel membuatnya merasa lebih nyaman.

"Kamu udah berapa lama tinggal di sini, Jis?" Tanya Minhyun.

"Hmm..sudah setahun lebih."

"Oh ternyata belum lama ya.."

"Iya.."

"Sebelumnya kamu kerja apa?" tanyanya lagi.

"Dulu aku buka bisnis olshop." Sahut Jisoo, dia jadi sedikit mengenang pekerjaannya dulu.

"Ohya?  Trus sekarang masih jalan bisnisnya?"

Jisoo menggeleng. "Udah berhenti"

"Lho? Kenapa?" tanya Minhyun penasaran.

A Million Path [Taesoo] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang