Bab 2 kedesa uzu

6.1K 338 4
                                    


Naruto menggendong himawari dipunggung nya menuju kantor hokage.

Tok'tok'tok

"Oh Naruto akhirnya kau kesini juga, dan kenapa kau membawa Himawari?" tanya Shikamaru.

"Shikamaru aku dan himawari akan pergi kereruntuhan desa uzushiogakure dan aku telah mengangkat Sasuke menjadi hokage kedelapan" ucap Naruto.

"Kenapa kau ingin pergi ke reruntuhan desa uzu? Dan kenapa kau membawa Himawari juga?" Tanya Shikamaru.

"Saat aku pulang aku melihat Sasuke dan Hinata sedang berhubungan didalam kamar Hinata, dan boruto dan Himawari juga sudah mengetahui hal itu sudah lama karena ternyata Sasuke sudah sering melakukan  itu, hanya saja jika Himawari tidak memberitahu ku karena dia tidak ingin aku bersedih, berbeda dengan boruto dia malah mendukung hubungan Hinata dan Sasuke" ucap Naruto.

"Begitu yah, lalu kenapa kau tidak menghajar uchiha sialan itu naruto" tanya Shikamaru.

"Aku tidak ingin desa ini hancur karena pertarungan ku dengan Sasuke" ucap Naruto

"Heh kau masih saja memikirkan desa padahal kau sendiri memiliki masalah rumah tangga yang cukup berat" ucap shikamaru

"Di dunia ini aku memiliki 2 hal untuk dilindungi, yang pertama adalah keluarga ku dan itu sudah hancur, dan yang kedua adalah desa aku tidak ingin desa ini juga ikut hancur" balas Naruto.

"Dan tolong sampaikan pada sakura tentang hal ini, aku harus pergi sekarang" ucap Naruto.

"Ya baiklah nanti akan aku sampaikan" jawab Shikamaru.

"Hima ayo kita berangkat" ucap Naruto dengan senyuman palsunya.

"Ayo ayah" ucap Hima.

'dasar dia itu, padahal dia sendiri sedang terpuruk tetapi tetap saja dia memberikan senyuman itu pada Himawari dan aku yakin kalau Himawari juga tau kalau senyum Naruto itu adalah senyum palsu' batin Shikamaru.

"Hima, kamu nanti siang mau makan apa biar nanti kita mampir dulu sebelum pergi" tanya Naruto.

"Ramen instan aja ayah" jawab Himawari sambil senyum.

"Kau ini sangat mirip dengan ayah ketika masih kecil yah" ucap Naruto pada Himawari sambil mengacak acak rambut Himawari dan senyum khasnya.

"Tentu saja Hima kan anak ayah" jawab Himawari.

"Eh iya ya" jawab Naruto.

"Ya sudah ayo kita ke kedai ramen paman teuchi kita beli rame instan disana" ucap Naruto sambil mengangkat tubuh Himawari untuk digendong.

"Ayah Hima tidak ingin digendong diatas pundak, Hima ingin di gendong di punggung ayah" ucap Himawari.

"Baiklah baiklah" ucap Naruto lalu menurunkan Himawari dan jongkok didepan Himawari.

"Yosh ayo kita berangkat ayah" ucap Himawari.

Lalu Naruto pun pergi melompati atap atap rumah warga agar cepat sampai di kedai ichiraku.

Skip setelah sampai

"Paman tolong cup ramen instan 10 bungkus dan air panas" ucap Naruto.

"Eh hokage-sama sudah lama tidak datang kemari" ucap teuchi.

"Heh paman tidak perlu bersikap formal kepada ku panggil saja aku Naruto" ucap Naruto.

"Baik hokage-sama" jawab teuchi.

"Isshh" ucap Naruto kesal.

"Maaf maaf Naruto aku hanya bercanda" ucap teuchi.

"Kalau begitu ini cup ramen 10 bungkusnya dan air panasnya" ucap teuchi sambil memberikan ramennya.

"Terima kasih ini uangnya, dan paman aku pergi dulu yah mungkin aku tidak akan pernah kesini lagi" ucap Naruto sambil menunduk.

"Ya Naruto, aku mengerti kalau masakan istrimu pasti lebih enak dari ramen ku" balas teuchi.

"Tidak paman, aku akan pergi meninggalkan desa ini dan mungkin tidak akan pernah kembali" ucap Naruto dengan wajah menunduk ketanah dan nada yang sedih.

Lalu Naruto langsung pergi meninggalkan kedai ichiraku dengan shunsin menuju ke gerbang desa.

Di gerbang desa

"Hima kamu pegangan yang erat yah agar tidak jatuh ayah akan menggunakan kekuatan ayah agar cepat sampai disana karena ayah tidak ingin Hima kecapean" ucap Naruto.

"Ya ayah" balas Himawari.

Lalu Naruto pun pergi kereruntuhan desa uzu menggunakan chakra kurama, dan dia sampai sebelum waktu makan siang tiba.

"Hima kita sudah sampai" ucap Naruto.

"Eh kok itu banyak sekali bangunan yang hancur" ucap Himawari.

"Ini adalah reruntuhan desa Uzumaki jadi yang ada hanya bangunan bangunan yang sudah hancur" ucap Naruto menekankan kata reruntuhan.

"Tapi ayah kalau tempatnya seperti ini kita akan tinggal dimana?" tanya Himawari.

"Tenang ayah akan membereskan ini dengan cepat dan membuat rumah kayu untuk kita bermalam, dan besok ayah akan mulai untuk membangun rumah menggunakan bangunan agar kokoh" jawab Naruto.

"Oh" balas Himawari.

Lalu Naruto menggunakan mode kuramanya untuk meratakan bangunan bangunan hancur yang menjulang agar tanah nya mulus.

"Baik yang pertama sudah selesai Hima, sekarang yang kedua" ucap Naruto pada Himawari.

"Mokuton: shichuka no jutsu" ucap Naruto.

Kemudian muncul rumah kayu yang lumayan besar.

"Waahh... Ayah hebat" ucap Himawari dengan mata yang berbinar binar.

"Ya sudah Hima ayo kita masuk" ajak Naruto.

"Ya ayah" jawab Himawari.

Lalu Naruto dan Himawari masuk kedalam rumah kayu tersebut.

Setelah masuk Naruto menyiapkan 1 cup ramen instan dan air panas dengan termos yang tadi beli di kedai ichiraku.

5 menit kemudian

"Hima ini dimakan ramennya" ucap Naruto sambil memberikan ramen.

"Ya ayah tapi ayah harus makan bersama Hima" ucap Himawari.

"Tidak Hima ayah masih belum lapar" jawab Naruto.

"Kalau begitu Hima juga masih belum lapar" balas Himawari.

"Huh kau ini" ucap Naruto.

"Jadi bagaimana apakah ayah mau makan bersama Hima" tanya Himawari.

"Baiklah baiklah ayo kita makan" ucap Naruto.

Lalu Naruto memasak satu cup ramen lagi dan Himawari belum memakan ramennya karena menunggu Naruto.

Setelah menunggu beberapa menit ramen milik Naruto pun matang dan mereka berdua sama sama memakan ramennya masing masing.

~ To Be continued~

Hallo Minna maaf kalau ceritanya jelek atau gak nyambung🙏🙏🙏,
Kalau suka sama cerita author tolong vote dan komen😄😄😄,
Kalau ada kesalahan dari author ngetik atau kata kata di cerita author yang menyakiti hati kalian author mohon maaf terutama buat fans Naruhina & Sasusaku🙏🙏🙏.

Kesetiaan Dan PengkhianatanWhere stories live. Discover now