Bonus : Triple Sweet Date

10.2K 843 0
                                    

Beberapa hari setelah Cici dan Koko kembali dari Bali, Cici mengajakku untuk ketemu. Tapi, bukan hanya kita berdua saja. Cici mengusulkan untuk triple date.

Loh, kok triple?

Cici juga memintaku untuk mengajak Karina dan Dennis. Kata Cici, dia mau memberikan kado untuk calon bayi mereka. Tadinya aku khawatir Karina tidak bisa ikut, karena sudah beberapa hari ini dia cuti kerja dengan alasan kesehatannya menurun. Tapi syukurlah, kondisi Karina sudah membaik saat aku meneleponnya. Dan dengan senang hati dia bersedia ikut rencana triple date ini!

Akhirnya hari minggu tiba. Kita janji bertemu di food court. Yang memilih tempatnya adalah Cici. Katanya, karena takutnya selera setiap orang beda-beda, jadi menurutnya lebih aman pergi makan bersama di food court.

Tapi menurutku, sebagai orang yang sudah mengenal Cici sangat lama. Itu hanya alasan saja. Tujuan utama kenapa Cici memilih food court sebagai tempat makan siang kita, biar dia bisa makan berbagai macam makanan. Cici kan tukang makan!

Cici dan Koko sudah sampai lebih dulu, saat aku dan Nico tiba. Sementara Karina dan Dennis masih dalam perjalanan.

Tempat food court ini menyediakan berbagai macam jenis makanan dan minuman. Dari makanan barat, timur, sampai lokal. Cici pasti bakal kalap mata dan mulut nih!

"Sambil nunggu, apa kita pesan minum dulu aja ya? Haus nih." ujar Cici.

"Haus atau mulai lapar?" ledekku.

"Yaa... sambil cari-cari minuman yang seger, sekalian juga lihat-lihat ada makanan apa aja di sini." seperti yang aku bilang sebelumnya, ini hanya alasan Cici saja.

"Ya udah, kalau gitu biar aku sama Nico yang pesanin minumannya." kata Koko.

"Udah, enggak apa-apa. Biar aku sama Cici aja yang pesan minumannya." ucapku.

"Iya, biar kita berdua aja yang pergi. Kalau cowok-cowok yang pergi, palingan kalian celingak-celinguk kebingungan mau pesan apa. Akhir-akhirnya kita juga, cewek-cewek yang turun tangan." tambah Cici.

Sebenarnya aku setuju dengan ucapan Cici ini. Karena kalau di tempat makan yang belum pernah Nico datangi, biasanya dia selalu terserah aku.

"Kamu mau minum apa?" tanyaku kepada Nico.

"Aku sama kayak yang mau kamu pesan aja." jawab Nico.

"Kalau kamu?" Cici bertanya pada Koko.

"Aku juga sama aja."

"Tuh kan! Ya udah, kalian tunggu di sini aja. Paling sebentar lagi Karina sama Dennis sampai. Kamu tahu mukanya Karina sama Dennis kan, Ko?" ujar Cici.

"Enggak." Koko menggeleng dengan pasti, "Emang aku pernah ketemu sama mereka sebelumnya ya?" Koko malah balik bertanya.

"Kan aku pernah kasih lihat foto mereka sama kamu." Cici mengingatkan.

"Ooh... gitu ya. Aku udah lupa tuh."

"Haaahh..." Cici menghela nafas karena kesal.

"Aku tahu kok. Aku kan udah kenal Dennis." kata Nico.

"Oh iya ya. Untung deh." Cici merasa lega, "Kalau gitu kita pergi dulu ya. Eh, apa enggak sekalian kita pesan buat Karina sama Dennis juga, Dy?"

"Iya, udah aku tanya ke Karina. Dia bilang, mau smoothies. Tapi jangan dingin." selama Cici mengobrol dengan Koko, aku mengirim chat dengan Karina.

"Oke. Kalau Dennis?" Cici bertanya lagi.

"Sama. Katanya." aku menyampaikan pesan dari Karina.

"Hahh... cowok-cowok sama aja. Ya udah, yuk!"

SEMPURNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang