Part 1

6.7K 342 23
                                    

"Kak..." teriakku dari kamar.

"Ya?" teriaknya dari dalam kamar.

"Oh, udah bangun. Anterin ke sekolah ya!" kataku yang sekarang sudah di kamarnya dengan T-shirt warna pink dan celana jeans pendek selutut dalam keadaan rambut basah sehabis keamas.

"Hmm... males ah, masih pingin tidur lagi nih," katanya sambil menarik kembali selimutnya ke atas.

"Yah kak, tega amat. Anterin dong! Masa iya aku naik angkot lagi? Entar aku digodain sama mas-mas di angkot lagi. Geli ah, kak. Kaaakkk...." dengan sekuat tenaga pagi yang aku punya ku guncangkan badannya, lima menit dan dia masih tidur! Bingung diapain nih anak biar bangun. Dua menit kemudian aku masuk ke kamarnya lagi dengan satu tangan membawa sesuatu dan... byur ... suara air yang ku siram.

"Shafaaa!!!" dan dia mencak-mencak kayak kesetanan. HAHA rasain tuh!

"Ya?" kataku dengan senyum polos penuh kemenangan.

"Apa-apaan sih dek?!" Katanya sambil beranjak dari kasurnya.

"Ya itu sih cara jitu buat bangunin kakak dengan cepat. Nah, sekarang kan udah bangun, buruan mandi terus anterin sekolah. Kakak kan jam pelajaran pertama Bahasa, gurunya serem loh...." Kataku sambil bergaya ala bos.

"Ogah mah berangakat sekolah bareng kamu Sha! Nih uang buat naik angkot. Udah sana buruan pake seragam entar telat. Masih baik hati kakak ngasih uang naik angkot daripada gak nerima apa-apa. Iya kan?" Katanya sambil memberiku dua lembar uang sepuluh ribuan.

"Yah... yah... tapi adek kan takut kalo naik angkutan umum. Serius kakak ninggalin adeknya beginian? Tega amat sih kak. Anterin dong, maaf deh entar aku jemurin kasurnya deh," Kataku dengan sedikit menekuk bibirku.

"Gue bisa kok jemur nih kasur. Kalo aku nungguin kamu pulang yang ada nih kasur malah jamuran!" nadanya membentak dengan tangan di pinggang. Dia marah! Beneran dah, ini masih pagi udah pada berisikin rumah hahaha.

"Yaudah deh kakak minta apa? Maksimal tiga permintaan deh," dengan sedikit ulasan senyum paksa dan memutarkan bola mata kesal. Yang lebih parah lagi, Adam menampakkan evil smirk nya.

"Hmm... serius? Oke, aku terima. Ingat, tiga ya dan itu terserah aku!" evil smirk gak lepas darinya, tapi sabodo(baca: masa bodo) lah ya, orang ganteng mau senyum gimana juga tetep ganteng.

"Oke, siap! Permintaan pertama apa?" kataku dengan bersemangat.

"Besok aja lah dan tawaranmu ini gak ada masa kadaluwarsanya loh ya!" kakinya melangkah ke kamar mandi.

"Um... oke lah, tapi berangkat bareng kan?"

"Gausah bawel!"

yah, dia malah nge gas! Aku cuma bisa geleng-geleng ae lah.

"Makasih yaa... makin ganteng deh kak," tatapan dan kedipan genit ku lesatkan, badannya bergidik ngeri dan langsung menutup pintu kamar mandi dengan keras. Ngakak beneran ahaha.

---

Terdengar ada orang berjalan di tangga yang menuju ke bawah tepatnya ke ruang makan. Aku pun bergegas menoleh ke belakang, ku lihat seorang cowok berdiri menuruni tangga dengan style cool-nya.

"Udah, buruan sarapan!" kataku dengan nada sok memerintah dengan kembali menoleh ke meja makan.

"Iya bawel deh dek, oh iya nanti malem banyak PR gak?" Tanyanya sambil mengisi piring dengan nasi putih dan beberapa lauk.

"Eng... gak tahu deh ya, tapi kayaknya nanti gak ada PR. Soalnya pelajaran hari ini gurunya jarang ngasih PR"

"Gitu? Nanti malem kakak ajak kamu jalan"

"Ha? Shopping time kah?" kataku dengan sedikit bersemangat.

"Dasar cewek sukanya shopping mulu! Duit habis tau! Males ah kalo ngajak kamu belanja, kalo milih barang gak pake mikir."

"Terus kemana?"

"Entar juga tahu sendiri. Udah ikut aja, nyesel gak ikut kakak"

"Yaaa... lihat nanti aja habis pulang sekolah banyak PR apa gak."

"Oke," katanya sambil membereskan alat makannya dan aku pun mengikutinya.

"Sini biar aku cuci-in piring dan teman-temannya," kataku sambil mengambil alih alat makan yang dibawa olehnya.

"Cepetan kalo cuci piring, yang bersih, jangan sampai masih ada sabun di piringnya." Katanya seolah seperti ibu yang menasehati anaknya. Aku pun tidak menghiraukan perkataanya dan terus fokus menyuci piring agar tidak ada satu pun yang melesat dalam genggaman. Lima menit kemudian piring sudah bersih dan tertata rapi di raknya.

"Kaaakkk..."

---
Semoga suka, dan jangan lupa untuk comment beserta vote jika suka :) Thanks.

Kamis, 2 April 2015 (10:00)

Revisi 6 April 2016 (21:20)

Khafidtazshafanz

RaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang