#7

333 86 6
                                    

"Disini aku hanya bisa memendam tanpa harus mengungkapkan."

Tatapan tajam dengan wajah datar terus dilontarkan Zio kepada setiap orang yang menghadang jalan nya.

Ia panik, namun masih dapat mengontrol ekspresinya saat ini. Baru saja ia mendapat laporan dari Rio, bahwa Yura belum kembali sejak dari toilet.

Dengan nafas menggebu-gebu ia mendobrak pintu kelas Yura kasar dan membuat intensi semua orang beralih padanya.

"MANA YURA?!"

Seisi kelas diam tak menjawab. Beberapa dari mereka memilih untuk berpura-pura mengerjakan tugas atau sekedar diam menunduk melihat kemarahan Zio.

"Bisu lo pada?" Tanyanya memperhatikan seisi penjuru kelas.

"JAWAB ANJING! MANA YURA?!"

"Apasih lebay banget, sampe segitunya palingan juga si Yura lagi nangis di toilet, secara itu cewe kan cengeng," Dari sekian banyak murid di kelas hanya Rachel yang berani menantang Zio dkk.

"Maksud lo apa? Gue peringatin sama lo buat jangan pernah nyari masalah ke gue dan orang terdekat gue termasuk Yura sekalipun!" Ingatnya penuh penekanan.

"Kalo gue ga mau gimana?" Balas Rachel semakin menyulut kemarahan Zio.

"Lo-

"Udah! ga usah di ladenin ini nyai lampir. Caper banget jadi cewe, ayo mending nyari Yura," Kata Calvin menengahi lalu menarik kerah baju Zio dari belakang dan berlalu keluar kelas dengan Zio yang masih menahan seluruh kekesalan nya.

Ia tau seorang Zio bukanlah orang yang pandang gender jika saja ada yang mengusik ketenangannya tidak peduli itu perempuan sekalipun akan tetap diberi pelajaran olehnya.

"Ini peringatan terakhir buat lo! Ga usah nyari masalah kalo lo masih mau aman," Kata Rio lalu menyusul teman-teman nya yang lain.

"Lo kira gue takut? Liat aja Zio, gue bakalan buat Yura kesiksa sama permainan gue," Batin Rachel menatap kepergian mereka semua.

29 September 2021

Jangan lupa follow akun wattpad author ya supaya bisa tau info update selanjutnya!

Instagram : @lipowipp
            @inii.oliiviaa

AKU KAMU TEMAN || NEW VERSIONWhere stories live. Discover now