#6

317 95 6
                                    

"Pemeran utama disini adalah aku dan kamu. Sedangkan mereka hanya figuran diantara kisah kita,"

"Lo Yura?" Tanya seorang siswi yang diperkirakan Yura adalah Kakak tingkatnya di sekolah karna lambang di bajunya menunjukkan kelas XII yang berarti kelas dua belas.

"E..eh iya kak," Jawabnya kecil namun menggema karna saat ini ia sedang berada di toilet sekolah.

Tadinya Yura berniat ingin keluar dari toilet namun karena pertanyaan yang dilontarkan oleh siswi tadi membuat Yura menghentikan niatnya.

"Sedeket apa lo sama Zio? lo pacarnya? gue liat-liat cuma lo cewe yang paling deket sama dia," Katanya dengan tatapan sinis yang dilayangkan kepada Yura.

"Engga kok, Yura sama Zio sahabatan dari kecil, Bunda Yura sama Mama Zio juga saling kenal," Jelas Yura menatap takut Kakak kelas di hadapannya.

"Sahabat? gue tau, lo suka kan sama Zio?" Tanyanya mengintimidasi Yura.

"Engga, Yura cuma ngganggep Zio sahabat ga lebih," Elak Yura disertai gelengan.

"BOHONG!"

"Lo suka kan sama dia? Gue ingetin ke lo ga usah ke centilan jadi cewe! Zio itu cuma buat gue, milik gue!Jadi ga usah macem-macem sama gue, ngerti lo?" Tekan nya memojokkan kedinding toilet.

"I..iya," Jawab Yura lirih.

Mendengar jawaban dari Yura siswi tersebut berlalu meninggalkan Yura ditoilet seorang diri.

"Bunda, Yura takuttt..." Tubuh Yura luruh kelantai lalu mulai menangis.

Ia ketakutan, Yura bukanlah tipikal orang yang bisa di ancam apalagi di bentak, wajar jika Yura terlihat cengeng belum lagi ancaman tadi menyangkut seorang 'Zio' yang sangat berarti dalam hidupnya.

°°°

"Ini si Yura kok ga balik-balik sih perasaan udah dari tadi ke toilet lama banget," Gumam Naura mencemaskan Yura.

Ia berjalan di koridor sekolah menuju toilet berniat menyusul Yura.

"Ck, si Yura kalo sampe Zio tau itu anak tiga jam di toilet ga keluar-keluar mampus gue," Gumamnya sepanjang koridor.

Sesampainya di toilet ia mengecek saru persatu bilik toilet guna menemukan Yura.

"Yur, lo dimana???" Teriak Naura.

Sampai pada bilik terakhir ia menemukan Yura sedang meringkuk dengan bahu yang bergetar menandakan si empunya menangis.

"Lo ngapain disini heh! mau diculik sama penunggu wc?"

"Kenapa nangis? pasti ada yang ganggu lo kan?

"Siapa yang ganggu Yura?"

Pertanyaan beruntun dilontarkan Naura, namun tak satu-pun ditanggapi oleh Yura.

"Yura gapapa," Kata Yura setelah tangisnya mulai mereda.

"Kalo gapapa kenapa nangis?" Tanya Naura lagi.

"Tadi kelilipan doang ih!" Jawab Yura kesal lantaran  Naura tak henti-hentinya menyerangnya dengan berbagai pertanyaan.

"Kelilipan nangisnya 3 jam, keren" Ujar Naura dengan nada mengejek.

"Biarin! Naura ga boleh kepo," Kata Yura lalu berlalu meninggalkan Naira di toilet sendirian.

"EH SI KAMPRET NINGGALIN! TUNGGU ANJROT!?"

28 September 2021

Jangan lupa follow akun wattpad author ya supaya bisa tau info update selanjutnya!

Instagram : @lipowipp
            @inii.oliiviaa

AKU KAMU TEMAN || NEW VERSIONWhere stories live. Discover now