LIMA PULUH SATU

7.5K 317 43
                                    

Raefal tampak kebingungan saat melihat rumahnya yang kosong. Tubuh Raefal lemas saat memasuki ruang makan, dimana diatasnya sudah ada banyak makanan yang basi.

Raefal perlahan melangkah untuk menuju meja makan melihat masakan Alecia yang sudah basi.

Raefal sangat merasa bersalah pada istrinya itu. Tapi kenapa Alecia memasak sebanyak ini? Dan untuk apa lilin aroma disamping meja makan?

Apa Alecia ingin mengajak Raefal dinner?

Raefal kembali mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Ia tampak gusar mencari nama istrinya di kontak ponselnya.

Hanya suara deringan yang sedari tadi Raefal dengar. Tidak ada sahutan dari Alecia. Dimanakah Alecia sekarang?

Raefal membenturkan kepalanya di meja makan. Betapa bodohnya dia sebagai suami.

****

"Pagi ma." Sapa Alecia setelah turun dari kamarnya dengan membawa Aidan di dalam dekapannya.

Mama Alecia tampak tersenyum, tapi ia tidak bisa bohong jika hatinya merasa ganjil melihat anak perempuannya yang tiba - tiba menemuinya di tengah malam.

"Al, kamu ada masalah sama suami kamu?" Tanya Raina dengan lembut.

Alecia terdiam. Ia tidak mau membuat mamanya kepikiran dan marah.

"Enggak kok ma. Kan kemarin aku udah bilang kalau aku kangen sama mama." Jawab Alecia tersenyum pada mamanya.

Raina mengangguk sembari tersenyum pada anak perempuannya itu.

"Yaudah ma, aku mau jemur Aidan dulu di depan ya." Ucap Alecia.

"Iya biar mama dibantuin Celyn aja." Balas Raina.

Alecia pun berjalan keluar rumah sembari menggendong jagoan kecilnya yang masih terlelap.

Setiap melihat wajah Aidan, Alecia akan teringat pada wajah Raefal.

Alecia pun membuka pintu rumah dan berjalan menuju teras  rumah. Terik matahari pagi sangat baik untuk bayi seperti Aidan.

Alecia tampak mencari posisi yang nyaman untuk Aidan. Bayinya ini harus tumbuh dengan sehat.

Alecia tersenyum saat melihat wajah Aidan yang tersenyum dengan bibir kecilnya itu. Semua masalah hilang seketika saat melihat wajah Aidan.

"Akhirnya. Aku khawatir banget sama kamu sayang."

Alecia mendongak saat mendegar suara yang terdengar tidak asing di telingannya.

Alecia sedikit menyipitkan matanya karena terkena sinar matahari. Raefal berdiri dengan mengenakan kaos polos hitam dengan celana jeans hitam pula.

Wajahnya tampak memancarkan ke khawatiran akan keberadaan Alecia.

"Maaf Al, aku kemarin ketiduran di rumah teman kantor abis meeting." Ucap Raefal yang mencari alasan.

Alecia mengangguk tanpa menjawab.

Raefal menghela nafas lega.
"Tapi, kenapa kamu masak banyak banget dirumah?" Tanya Raefal dengan memandangi wajah anaknya yang terlelap.

Alecia tidak menjawab. Raefal yang merasa bahwa istrinya marah pun segera menatap wajah istrinya.

"Kamu marah?" Tanya Raefal sembari melihat wajah Alecia.

Stay With Me, My DearWhere stories live. Discover now