DUA PULUH SATU

10K 356 14
                                    

Typo, bertebaran maafkan☺
Happy Reading💕
.
.
.

Sinar matahari mulai memenuhi ruangan bernuansa warm white. Lelaki yang berada di dalam ruangan kamar ini masih terlelap dengan ditutupi selimut tebal berwarna cokelat muda.

Berbeda dengan perempuannya, ia sedang terisak dalam diam. Tidak ingin mengganggu pria yang sedang tidur sambil memeluknya.

Suara isakan itu semakin lama, semakin terdengar. Membuat pria yang awalnya tidur, terbangun karena suara bising.
"Kenapa kamu nangis terus sih?"

Raefal bertanya dengan mata yang masih tertutup. Sedangkan Alecia tidak menjawab, ia hanya membekap mulutnya dengan selimut supaya Raefal tidak bisa mendengar suara isakannya lagi.

Tetapi itu nihil. Raefal bangun dan duduk disamping Alecia. Menatapnya dengan lembut. Tidak seperti kemarin.
"Kenapa nangis terus?" tanya Raefal dengan menghapus air mata yang mengalir di pipi Alecia.

Alecia menatap Raefal dengan takut, dan juga menyingkirkan tangan Raefal dari wajahnya.

"Kamu kenapa?" tanya Raefal sekali lagi saat Alecia tidak kunjung menjawab.

Alecia menggeleng dan terus menatap Raefal takut. "Kamu jahat. Kamu bukan Raefal." lirih Alecia.

Raefal mendekat, menyingkirkan rambut Alecia yang menutupi wajah cantiknya.
"Semalam? Aku bahkan suami mu, kenapa kamu menyebutnya jahat?"

Alecia menggeleng dengan cepat, "semalam adalah bukan suami ku! Suami ku ngga berbuat kasar!" lirih Alecia.

Raefal tertawa miris, "bahkan semalam aku tidak menyentuh mu."

Alecia mengernyitkan alis. Tidak mengerti dengan maksud Raefal. "Apa maksud mu?! Bukan kah sudah jelas kalau semalam kamu menyentuh ku dengan paksa! Kamu membuka semua pakaian ku! Dan berbuat semau mu!"

Alecia kembali meneteskan air mata saat mengingat kejadian semalam. Kejadian yang sangat buruk baginya. "DIMANA SEMUA JANJI MU ITU, RAEFAL!" teriak Alecia tertahan.

Raefal tersenyum dengan terus menatap istrinya yang sudah tidak karuan. "Kamu salah jika menyebut ku lupa dengan semua janji ku dulu."

"DAN MEMANG KENYATAANNYA IYA!" Alecia kembali berteriak. Meluapkan semua emosinya yang ia tahan dari semalam.

Raefal mengangguk, "aku memang membuka semua pakaian mu semalam. Dan aku juga bermain semau ku dengan tubuh mu. Tapi bukan berarti aku melupakan janji ku, Alecia."

'Flashback ON, Raefal POV'

Aku menggendong tubuh Alecia, lalu membantingnya diatas ranjang milik kami berdua. Hasrat ku meningkat saat melihat tubuhnya yang indah ini telanjang.

Aku tidak rela jika pria lain menyentuh tubuh istri ku. Seperti tadi. Bahkan aku jarang sekali memeluknya dihadapan umum karena kita jarang pergi bersama karena kesibukan masing-masing.

Aku tidak tahu persis, sejak kapan mereka berdua melakukan itu. Bisa saja mereka bermesra-mesraan dikantor saat Alecia tidak ku awasi.

Hati ku sudah hancur dan pikiran ku pun entah pergi kemana. Aku tidak bisa berpikir dengan jernih saat melihat istri ku jatuh dipelukan orang lain.

Stay With Me, My DearWhere stories live. Discover now