DUA PULUH EMPAT

10.6K 356 17
                                    

Happy Reading💕
.
.
.

Sejak pulang dari rumah Alvaro dan Celyn, Raefal mendadak berubah menjadi pendiam. Dan itu membuat Alecia penasaran.

Di perjalanan pulang, Raefal tidak biasanya membiarkan Alecia bosan karena keheningan. Tapi tidak dengan tadi. Bahkan Raefal tetap diam dan tidak berbicara.

Seperti sekarang, Alecia dan Raefal sudah berada didalam apartemen mereka sekitar 30 menit yang lalu. Alecia yang sudah membersihkan badannya, kini berjalan untuk duduk diranjang samping Raefal, dengan hanya menggunakan celana training pendek hitam diatas lutut, dan tanktop putih yang pas ditubuh Alecia, membuat seluruh badannya terekspos.

°°°°

'Raefal POV'

Ah, sial. Kenapa Alecia memakai baju seperti itu. Aku segera menutup mata dan menggelengkan kepala ku. Menghilangkan semua nafsu ku yang telah diciptakan oleh istriku.

Aku bisa melihat Alecia yang mulai menaiki ranjang, dan duduk tepat disamping ku. Kenapa tubuh ku menjadi setegang ini. Padahal sudah biasa untuk ku melihat pemandangan yang membuat ku harus menahan nafsu ku setengah mati.

Tapi kenapa ini beda? Apa yang kau pikirkan Raefal! Sadarlah.

"Fal." ucap Alecia yang sudah duduk tepat disamping ku.

Aku segera berdiri dan berjalan sedikit menjauh darinya. Aku hanya tidak ingin jika sampai terlepas kendali.
"Aku mau mandi dulu." ucapku tanpa melihat kearah Alecia sedikit pun.

Aku melangkah dengan segera untuk menuju kamar mandi. Tapi, seketika ku gagalkan karena Alecia kembali berucap.
"Kamu mau mandi yang keberapa kali lagi? Bukannya tadi udah mandi?"

Sial, aku lupa kalau tadi aku sudah mandi. Kenapa aku sangat gugup dan tegang.
"Ah iya. Aku lupa, habisnya panas banget." ucap ku tanpa membalikkan badan ku sekalipun.

"Ac udah nyala, dan kamu bilang masih panas?"

"Gimana gak panas kalo liat pemandangan kayak gini. Nyiksa banget, Al. Sadar kenapa sih." batin Raefal.

Duh tuhan. Apa yang baru saja ku katakan.
"Kenapa Fal?" seru Alecia saat aku diam.

Aku hanya menggelengkan kepala ku, tanpa menatapnya sekalipun. "Aku cuma mau mandi."

"Oh. Kamu bahkan mulai ngga jujur. Yaudah mandi aja." ucap Alecia.

Aku tahu kalau sekarang istri ku sedang marah. Tapi apa boleh buat, jika aku tidak seperti ini. Aku takut lepas kendali.
"Ngga gitu Al."

Aku mulai memberanikan diriku untuk membalikkan badan dan menatap Alecia yang sedang memalingkan wajahnya dari ku.
"Terus apa?"

"Boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"

Alecia mengangguk dan aku mulai berjalan sedikit mendekat kearahnya.
"Soal ucapan mu tadi pagi. Apa itu serius? Kalo kamu cuma iseng buat goda aku, mending jangan gini deh. Ak--"

"Aku serius."

Mendadak aku tidak bisa berkata apapun, saat mendengar ucapaan yang keluar dari mulut Alecia setelah memotong ucapanku.

"S--se--serius?" tanya ku dengan gagap.

Alecia mengangguk dan tersenyum. Ia bangkit dan berjalan kearah ku.
"Kamu ternyata suami yang ngga pekaan ya." ucap Alecia dengan memeluk tubuh ku erat.

Stay With Me, My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang