KESEMPATAN KEDUA [FIN]

KESEMPATAN KEDUA - 23 : Merindu

Repub tanpa edit 21/6/21

Sudah lewat seminggu dari terakhir Kikan bertemu dengan Ferdinand, pria itu berkata bahwa dia perlu pergi keluar kota untuk mengurus salah satu kasus yang di pegangnya. Komunikasi mereka terhitung jarang, Kikan juga tidak mau mengganggu Ferdinand yang terakhir kali video call terlihat sangat lelah, bahkan malam hari dia masih harus terkubur dengan banyak dokumen. 

Tapi setidaknya pria itu tetap menyempatkan waktu untuk sekedar menanyakan kabarnya dan menanyakan harinya. Well, kamu tahu kan terkadang sibuk bukan menjadi alasan untuk tidak menghubungi tetapi menyempatkan waktu kala sesibuk apapun meskipun hanya untuk sebuah pesan singkat untuk menanyakan apakah sudah makan atau belum atau bagaimana harimu akan membuatmu tahu bahwa setidaknya dia memikirkanmu meskipun pekerjaan menumpuk dan tentu saja hal itu membuatmu merasa spesial. Dan Ferdinand benar-benar tahu cara membuatnya merasa spesial, manis 'kan?

Atau terkadang ketika malam hari, Ferdinand akan mengirimkan makanan ketika Kikan mengatakan sedang tidak berselera makan. Tentu saja menggunakan aplikasi ojek online. Hal yang tidak pernah di perhatikan oleh mantan suaminya. Pria itu lalu akan mengirimkan pesan singkat untuk memastikan Kikan memakan habis makanannya dan dia merindukannya. 

Itu saja sudah cukup membuatnya berbunga-bunga. Tidak perlu di hubungi terus menerus atau berada di sampingnya setiap saat. Kikan juga tidak memerlukan diantar jemput, heck, dia mempunyai mobil sendiri dan bisa menyetir sendiri. Bila tidak pun sekarang sudah ada aplikasi taksi online yang dapat dengan mudah di pesan.

Tapi kamu tahu kan bahwa terkadang selalu ada badai yang datang bahkan ketika hari terlihat cerah?

Seperti saat ini, Kikan mendapatkan pesan singkat tanpa kalimat. Hanya gambar.

Gambar Ferdinand sedang mencium seorang wanita. Di bibir. 

Perlu diulangi? 

Di bibir.

Ya Tuhan.