KESEMPATAN KEDUA - 14

29.4K 3.9K 102
                                    

Repub tanpa edit 27/7/20
21/6/21

Seharusnya ini lebih mudah, karena perkenalan mereka hanya hitungan hari, bukan tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seharusnya ini lebih mudah, karena perkenalan mereka hanya hitungan hari, bukan tahun. Tapi ternyata tidak. Tidak ada yang mudah dalam perpisahan jika sudah menyangkut hati.

Kikan membaca tulisannya yang dia ketik di aplikasi notes ponselnya ketika menunggu Ferdinand menjemput di Lobby kantornya. Harusnya Kikan paling paham hal itu. Tapi nyatanya tidak.

"Hai pretty. Sudah siap berangkat?"

Sapaan itu mengembalikan Kikan dari dunia lamunannya. Ferdinand sudah berdiri dengan kemeja putihnya yang sudah terlihat lusuh dengan lengan di lipat sehingga menampakkan otot lengannya. Tidak ada dasi bermerek ataupun jasnya. Mukanya pun terlihat letih. Tapi bibirnya tetap tersenyum.

"Kamu terlihat lelah, gak mau pulang aja?"

"Pulang sama kamu?"

Cengirannya melebar.

"Ck."

"Ayo, aku sudah reservasi. Kita makan di restoran terakhir kita ketemu."

####

"Belum kenyang juga? Setelah main course 2 piring desert 3 piring?"

"Belum, aku kurang makan sebulan terakhir ini. Banyak kasus besar dan aku kelimpahan hampir semuanya." Lelaki itu masih sibuk mengunyah desert ke-empatnya. Chocolate ice cream.

Kikan diam, memandang lelaki itu tanpa memberikan tanggapan. Five o'clock shadownya terlihat jelas. Tapi itu justru menambah kesan maskulinnya. Lengannya juga terlihat yummy dengan otot yang terlihat kontras dari kulitnya.

"Kupikir kamu tadinya sudah menyerah dan ngincer perempuan lain."

"Kepikiran sih, ada beberapa yang hubungin juga tapi aku lagi sibuk kemaren."

"Then go out with one of them and get laid. You look like you need one."

Pria itu tersedak, lalu meminum air putih. Lalu berdeham.

"Boleh, kamu mau?"

Kikan memutar bola matanya jengah lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Dia mengalihkan pandangan dari Ferdinan yang terus menatapnya. Kikan melihat banyak orang di restaurant itu. Lalu dia melihat sosok yang dia hapal, sedang makan bersama wanita lain.

Ferdinan yang melihat hal itu mengikuti arah pandang Kikan.

"Mantan suami ke-dua?"

Kikan melihat Ferdinand yang memasang tampang serius.

"Bukan, ke-lima."

"Ha? Serius?"

"Iya, dari enam."

"Apa?! " Nadanya meninggi dan mata lelaki itu melotot, sedangkan Kikan tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa? Ga mau lagi sama aku?"

Sepertinya lelaki itu mengkap candaan Kikan.

"Gak lah, artinya kamu sudah super pengalaman jadi nanti aku ga perlu sibuk ngajarin lagi." Gantian lelaki itu menyengir lebar yang di balas Kikan dengan melengos yang sialnya membuat mata Kikan ke arah meja Tara dan membuat mereka berpandangan.

########

Sedih akutu voment dikit padahal yang baca 1k lebih 😭 padahal kalo voment bs update lebih cepet karena semangat hehe

Salam

Mamak gila ⭐ dan komen

Revisi 17/7/19

Revisi 17/7/19

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KESEMPATAN KEDUA [FIN] Where stories live. Discover now