"Lun, itu suami lo udah 3 hari di kantor sama Abi kok gak pulang-pulang sih?" tanya Lea bingung. "Lembur kok berhari-hari"
Dia takut tiba-tiba Luna melahirkan, karena waktunya sudah sangat dekat. Apalagi waktu itu Nesya bilang waktunya ngga tepat satu minggu, bisa kurang dan bisa lebih. Syukur kalau lebih, lah, kalo kurang? Ini sudah hari ke-5 dari semenjak terakhir Luna check up ke dokter Nesya.
"Lo nyariin Abi, ya?" tanya Luna sambil mengerlingkan matanya.
"Heh? Ya ngga lah, gue kawatir sama lo kali, Lun, kalo misalkan lo tiba-tiba brojol, gimana?"
"Ya kan ada lo, ibu, bapak, mama, kalian pasti ada buat gue kan?" tanya Luna.
"Iya deh" jawab Lea.
Seketika hening, Lea sedang asik dengan ponselnya, mencari-cari gambar yang cocok untuk foto profil bbmnya, dan Luna sedang fokus memandang langit-langit kamarnya dan Tristan.
Ya, Tristan meminta Lea untuk menginap di rumahnya, sementara dia sama Abi akan disibukkan dengan rencana pembangunan apartement.
"Le," panggil Luna yang tiba-tiba memecahkan keheningan diantara mereka.
"Hm?" gumam Lea tapi tatapannya masih terfokus pada ponsel dengan casing pinknya.
"Le, liat gue dong," pinta Luna.
Lea langsung menoleh ke arah Luna, dan menatapnya dengan tatapan serius sekaligus bertanya. Namun, tak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya.
Luna bingung, ia ingin menanyakan sesuatu, tapi tak enak hati.
"Woy, Lun, kenapa?" tanyanya.
"Menurut lo......... Abi gimana?" tanya Luna serius, sambil menolehkan kepalanya ke Lea.
"Ganteng sih,...." Lea tampak berpikir keras. "tapi sayang, kaya orang gagu, ngomongnya irit banget" ucap Lea jujur. "Eh, kok lo jadi nanyain dia?" tanya Lea.
"Gapapa sih," jawab Luna seadanya. "Yaudahdeh Le, gue ngantuk, mau tidur"
"Yaudah tidur sono, gue masih mau main HP"
"Main HP apa nungguin sms dari Abi? Hahahhaha" goda Luna.
"Eh? Lo ngecek-ngecek HP gue ya?" tanya Lea kaget.
"Little bit" jawab Luna sambil nyengir, "yaudah gue mau tidur. Goodnight!"
"Night"
Lalu Lea sibuk dengan ponselnya sedangkan Luna tertidur dengan pulasnya.
***
Lea terbangun jam 02.00 WIB, karena merasakan ada sesuatu yang basah di kasur tepat di bawah celananya. Dia meraba bagian yang basah itu, "basah banget" gumamnya.
Lea duduk di kasur itu, dia nengok ke kanan ke kiri, "gak ujan, kok bocor ya?" tanyanya.
'Apa Luna ngompol?' batinnya bertanya.
Lalu ia berusaha membangunkan Luna, "Lun," baru ia memegang paha Luna, ternyata paha Luna sudah basah. "Lun lo ngompol ya?" tanya Lea dengan tetap mengguncangkan paha Luna.
Luna yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya walaupun masih berat, "apa sih Le?"
"Lo ngompol ya Lun? Lo kan kalo mau pipis bisa bangunin gue, jangan ngompol gitu dong Lun" ucap Lea langsung. Dia yang bertanya, dia yang menjawab.
"Gue gak ngompol Le" kata Luna.
"Tapi kasurnya basah, paha lo juga basah, lo pasti ngompol" tuduh Lea lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter-Sweet Wedding ✅
Romance"Kalian menikah saja?" kata mamanya Tristan tiba-tiba setelah sudah selesai makan. "HAH?!" Luna mendongak. "APA?!" Tristan kaget. Mereka teriak bersamaan. "Ya, menikah. Memang apa masalahnya?" tanya Karin -mamanya Tristan-. "Tapi ma--" "Ngga ada...
