Menata

106 1 0
                                    

Selama diperjalanan....

"Selalu" desahku." Aku masih menyukai hal – hal tentang bahasa bang. Ranah itu telah menghiburku untuk tidak menyentuh musik".

Sangat yakin kemampuan memegang gitar takkan terlupakan, aku ragu kau tidak pegang gitar.

"Kayaknya nggak juga",jawabku bohong. "Siapa memangnya mau ditangani?"

Tenang saja dibawah perusahaan lain, sekarang nangani band baru , kebetulan perempuan.

Tempatkan aku sebagai co-producer.

Ga mau jadi producer ?

Ogah , lagian tugasku banyak untuk setahun ini. Pengen segera balik ke Indonesia.

Entah kenapa perasaanku berkata lain. Aku tidak ingin kembali dimasa 10 tahun lalu, kegilaan masa muda yang cukup membuai.

Akhirnya kami tiba.

Kak, bagaimana kabar? Kenapa tidak ikut jemput ke bandara ?

Ah, abangmu kebiasaan. Tidak suka ajak saya pergi.

kami tertawa.

kakak iparku sangat penyabar. Dia fasih berbahasa Indonesia. Anak – anaknya pun harus berbahasa Indonesia karena kakek neneknya totally medok Jawa. Mereka sedikit frustasi ketika berkomunikasi. Ah, aku merindukan mereka.

Dimana mereka? Masih sekolah?

Ya mereka masih diperjalanan saya rasa",jawab kakakku.

Kak, temani saya pergi ke universitas saya besok, apa bisa? sekalian tunjukkan keretanya.

Baiklah.

Waktu berputar begitu cepat. Aku kekamar menata kamarku. Melihat sekeliling ruanganku yang terpisah. Syukurlah terpisah, hanya dapur saja yang aku pergunakan disana. Selebihnya, aku berada dikamar tamu. Desain apik bergaya modern furniture membuatku betah. Pasti si abang sengaja habis – habisan supaya jangan jauh dari mereka. Aku dengar pintu gerbang terbuka diiringi percakapan. Ah itu mereka. " Angel , Karen", teriakku. "aunty", sahut mereka dari jauh. Betapa menyenangkan memeluk mereka.

Malam berpendar, kami makan malam bersama. Ini pertamakalinya setelah sekian tahun , aku merindukan keluarga. Desain ruang makan mereka dihiasi foto orang tua kami. Ya, mereka bisa jauh, meski dirindukan keluarga ini.

Aunty, why come here ? is it short time?, tanya Karen

Why ? U wanna me get off here soon? tanyaku balik

Karen, u're rude. Nope aunt, we really want u re longer here,"sanggah Angel.

"Ur wish come true! I am gonna be a year here",candaku.

"Yes", sumringah keduanya.

"Ah kak, besok bisa antar jam 6 pagi? Antar saja, aku akan pulang sendiri",pintaku.

"Kamu yakin ? soalnya jauh",tanyanya.

"Ya".

Kami berangkat pagi. Kakakku menunjukkan kereta yang bisa menghantarkan pulang pergi berdasarkan jam. Ah aku butuh sendiri saat ini. Abangku sepertinya menyembunyikan sesuatu. Ya, sudahlah.

Setelah kakakku menghantarkanku, aku masuk ke kelas. Kelas selesai pukul 3 sore. Ah bosan, tapi aku harus lanjut hingga malam. Betapa kerasnya disini. Aku harus menghajar badanku di perpustakaan.

Makalahku selesai. Aku harus pulang. Kalau tidak, bisa tidur dijalan! Sial, hampir terlambat dapat kereta.

KembaliDonde viven las historias. Descúbrelo ahora