Terulang kembali

60 1 0
                                    


Ke studio bak neraka, aku melihat wajahnya acap kali ke studio. Aku mencoba mixing gitar. Kali ini aku harus memadukan dengan piano Antwerp 2000, tidak bisa dibuat terlalu banyak karena ditambahkan sebagai pemanis untuk beberapa lagu. Mixing yang melelahkan. Aku masih memikirkan kemungkinan suara supaya bisa diterima dipasar. Aku putar beberapa kali. Asistenku masuk, "Yuzo, listen! what do u think ?," ujarku.

"This one is great, the rest u need more arrange, little rough for the performance later", jawabnya.

"Yeah, the rests are still suck, so that's not my feeling",ujarku.

Setelah beberapa waktu selesai, aku ingin fokus dengan studiku. Akhirnya rampung di akhir minggu yang panjang. Aku berpisah dengan asistenku dikantor, lalu kukirim keseluruhan lagu yang sudah rampung ke abangku.

--------------............------------------

Abangku memasang muka kesal. Keponakanku menangis sepanjang hari. Aku berjanji akan sering mengunjungi mereka dan mereka bisa menginap dikontrakanku. Istri abangku masih mengomel dalam bahasa Jepang tentang kepergianku. Lucu, tapi salah abangku tidak memberhentikan dari awal langkahnya sejak semula. Kehadiran Zuno benar mengganggu pikiranku.

Aku berada dikontrakan baru, sepi tak ada yang berarti. Lalu, aku pergi berjalan ke pasar melihat yang ada. Dia masih membayangiku didalam pikiranku. Aku mampir ke bar. Entah berapa kaleng sudah kuhabiskan. Lalu, setelah membayar dalam keadaan mabuk, aku pulang. Sesampainya seperti ada yang menuntun. Aku melihat wajahnya.

"Maafkan aku, 10 tahun lalu, itu salahku",pintanya.

"Aku lelah,pergilah!",perintahku,"berada disisimu merupakan hal yang terburuk untuk dikenang",jelasku. Lalu aku tertidur.

Kepalaku pusing sekali, sial! Siapa ya tadi malam aku ajak bicara, pikirku. Ini terasa nyaman didalam pelukan yang wanginya membekas. Apa ? Aku terbangun lalu melihat. Langsung kudorong badannya, tapi tangannya tetap menggenggam tanganku. Kesalahan terbesar dimalam pertama dirumah ini. Aku memberikan hati kembali kepadanya.

"Zuno, let me go!", perintahku.

"We just together",jawabnya,"keep away from me?".

Ini terlalu sakit buatku.

"I won't let you go again",ujarnya.

"It's time to call police now!",ucapku. Akhirnya dia keluar segera.

KembaliWhere stories live. Discover now