19. PENGAKUAN

3.3K 113 17
                                    

Aku perlahan membuka mataku dan memandang langit-langit ruang yang tampak asing. Aku pun mengedipkan mataku beberapa kali mencoba memastikan dimana aku terbaring. Melihat sekeliling, tampak ruangan yang memang benar-benar asing, lalu aku menyadari bahwa ini bukan kamarku dan mencoba bangun.

"Aaa, Awww.." keluhku yang duduk di atas ranjang besar nan mewah itu sembari memegangi kepalaku dan memijit pelan lengan serta kakiku.

Tak lama datang seorang wanita paruh baya dan beberapa wanita yang kelihatan lebih muda, mengenakan pakaian yang seragam seperti maid.

"Ah, nona apakah anda sudah bangun? tadi nona pingsan, Perkenalkan nama saya Desi bisa dipanggil bibi Desi." ucap wanita paruh baya tersebut.

"Ummm.. eng... i-iya s-saya Aeera bi, tapi kalau boleh tau saya ada dimana ya?"

"Soal itu.. nanti saja bibi jelaskan, sekarang waktunya non sarapan.. ayo semua siapkan makanannya." ucap bi Desi sembari bertepuk tangan layaknya isyarat untuk menggerakkan pelayan lainnya.

Aku pun langsung menurunkan kakiku dari ranjang bersiap untuk berdiri.

"A-anuu bi gak perlu repot-repot saya akan langsung pergi aja terima-"

"Sudah tidak apa-apa non duduk saja, biarkan kami melayani non sebagai permintaan maaf." ucap bi Desi yang memaksaku kembali duduk di ranjang tersebut.

"Tapi bi-"

Setelah itu beberapa pelayan datang membawa makanan yang sangat banyak.

Mereka membuka meja makan khusus untuk di ranjang dan menata makanan sedemikian rupa.

Lalu mereka serentak sedikit membungkuk dan mengucapkan "Selamat makan nona."

"E-ehhhh? A-ah i-iya..."

"Ah, tapi bi bukankah ini terlalu banyak untuk sarapan?"

"Tidak non, dokter sempat memeriksa dan bilangnya nona sangat kelelahan, kekurangan darah, kekurangan cairan dan juga nutrisi. Jadi kami menyiapkan semua ini." ucap salah satu pelayan muda.

"E-ehhh? Memangnya pakai dokter segala? Maafkan saya ya, pasti akan saya ganti biayanya setelah saya pulang nanti." ucapku sembari menundukkan kepala.

"Tidak perlu, pastikan non makan saja pasti non belum makan beberapa hari ini." ucap bi Desi.

"Hmm, iya juga sih aku belum makan beberapa hari ini, gara-gara apa ya..??" Batinku yang masih belum mengingat semua kejadian sebelumnya.

Sebenarnya aku ingin menolak dan langsung pergi, tapi karena mereka sudah terlihat menyiapkan ini dengan sangat baik. Aku jadi merasa tidak enak dan ingin menghargai apa yang mereka sudah lakukan.

"Mmmm bi saya mau makan, tapi ada syaratnya.."

"Silahkan, non beritahu saja bibi dan pelayan lainnya."

"Kalian semua harus ikut makan semua ini juga hehehe."

"Heh? Tidak usah non, ini semua kami siapkan untuk non." ucap bi Desi sembari menggerakkan tangannya tanda menolak.

"Iya iya, gak usah non terimakasih." sahut pelayan yang lainnya.

"Ah, tidak perlu sungkan lagian aku disini juga cuma menumpang bukan siapa-siapa ayolah biii, kakak-kakak yang lainnya juga."

Akhirnya kami pun makan bersama diatas ranjang yang luas itu sembari bercanda tawa.

***

Setelah makan, di ruang tamu.

"Semuanya, terima kasih ya udah mau merawat saya, terima kasih juga udah mau minjamim bajunya hehehe. Ngomong-ngomong rumah ini besar banget tapi pemiliknya dimana ya?" ucapku melihat sekeliling rumah.

Everytime You Fall Asleep [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang