1. AUNTY SYASA

12.9K 225 0
                                    

Semenjak papa dan mama meninggal, aku tinggal berdua dengan tanteku. Yaitu adiknya ayahku, dia belum menikah karena sibuk bekerja. Aku biasa memanggilnya aunty Syasa. Kami baru saja akan pindah rumah, sekaligus aku akan dipindahkan ke sekolah baru yang dekat dengan rumah.

Tak lama kemudian mobil pengangkut barang datang, barang-barang kami segera dimasukkan ke bagasi dan dipindahkan. Aunty Syasa pun menyalakan mobil hitam kesayangannya itu dan bergegas menuju rumah baru.

"Aiiii cepat masuk mobil kita akan berangkat ke rumah baru!" seru aunty Syasa.

"Iya aunty" aku segera masuk ke mobilnya dan kami pun berangkat.

Sebenarnya aku tidak tau mengapa aunty memutuskan untuk pindah rumah sekaligus memindahkan ku ke sekolah yang baru. Sepanjang perjalanan aku memikirkan alasannya, tapi tidak ketemu juga. Jadi aku memutuskan untuk bertanya ke aunty, tapi aunty mengajakku berbicara duluan.

"Ai emang gak takut naik mobil? atau melihat mobil besar seperti mobil pengangkut barang tadi?" ucap aunty dengan lembut.

"Memangnya kenapa?" ucapku dengan nada datar.

"Ah.. enggak, gak papa" ucap aunty dengan raut muka yang mmm aku tidak mengerti sedih mungkin? aku belum mempelajarinya.

"Mm aunty kenapa kita pindah rumah? lalu kenapa Ai dipindahkan kesekolah baru?" tanyaku.

"Ohh, iya aunty ingin kamu cari suasana baru dan dapat teman yang banyak" kata aunty.

"Ai tidak perlu teman, lagi pula Ai tidak akan bisa mengerti tentang mereka." kataku.

"Mmm begitukah? tapi bukankah lebih baik kalau Ai punya lebih banyak teman? pasti akan menyenangkan" ucap aunty sambil mengelus kepalaku.

"Menyenangkan? Aku tidak mengerti apa itu menyenangkan, tapi yang aku tau di kamus tertulis kata dasar nya senang dan artinya lega, puas, tanpa rasa sesal dan kecewa, seperti itu." ucapku menjelaskan.

"Hmm, baiklah.. Ai nanti akan aunty belikan kaset film dan buku-buku tentang perasaan lagi ya" ucap aunty lalu menghela nafas.

"Iya" kataku.

Aunty Syasa memang selalu membelikan ku kaset film dan buku-buku seperti itu, karena aku yang meminta. Aku tidak begitu mengerti tentang ekspresi dan perasaan, jadi aku mempelajarinya lewat film dan buku.

***

Setelah lama berbincang-bincang tak terasa kami pun sampai, jarak nya memang agak jauh dari rumah kami yang lama.

"Wahhh sampai juga nih Ai, senangnya rumah baru.. ayo turun Ai" ucap aunty sambil membuka pintu mobil.

"Iya" balasku datar sembari turun dari mobil.

"Aiiiii urghhh apa tidak bisa sekali saja membuat ekspresi yang bahagia atau semangat? pasti selalu saja muka datar yang dipasang dalam keadaan apapun" ucap aunty sambil mencubit pipiku.

"Thcidafk" ucapku tidak jelas sambil menjauhkan pipiku dari aunty.

"Untuk perabotan kita tidak perlu susah payah, karena pengangkut barang yang tadi sudah sekaligus memindahkannya ketempat yang aunty minta" ucap aunty santai.

Dan tentu saja seperti biasa, aunty Syasa selalu berlebihan menyangkut apapun itu. Begitu pun tentang rumah ini huft...

To Be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be continued..

Everytime You Fall Asleep [Completed]Where stories live. Discover now