17. AKU DISINI

3K 119 8
                                    

Setelah kejadian kemarin aku benar-benar menangis terseduh, air mataku sudah tidak tertahan lagi. Baru kali ini aku merasa hatiku sangat sakit dan ingin menangis sejak terakhir kali kejadian kecelakaan itu. Aku tidak habis pikir dengan apa yang Alby katakan dan lakukan kemarin.

Aku memulai pagiku berjalan menuju sekolah dengan keadaan tidak siap kalau harus bertemu Alby nantinya.

Setelah beberapa menit, akhirnya sampai di sekolah. Aku berjalan menuju kelas dengan sangat hati-hati, tapi ternyata Alby belum datang atau tidak akan pernah datang dan itu membuatku lega juga sedih.

***

Kelas pun telah di mulai dan Alby akhirnya tidak datang.

"Bodoh." gumamku.

Begitulah kegiatan sekolah berjalan seperti biasa, lalu istirahat dan masuk kelas lagi lalu pulangan.

Hari ini benar-benar tidak ada sesuatu yang menyenangkan terjadi.

***

"Ah akhirnya sampai di rumah juga, huft." ucapku yang langsung berbaring di atas ranjangku.

Sepanjang perjalanan pulang dari sekolah tadi, aku benar-benar memikirkan tentang apa yang Alby katakan padaku 'soal menyukaimu itu anggap saja aku bohong' anggap? Aku benar-benar tidak mengerti kenapa dia bersikap seperti itu.

Tak sadar pun aku tertidur dan pagi kembali datang.

Lalu aku tiba-tiba terbangun dan mengecek ponselku tapi, namanya tidak ada, dia tidak menghubungiku sama sekali.

Setelah itu aku melakukan aktivitas pagiku seperti biasa lalu berangkat ke sekolah.

***

Sesampainya di kelas, Aku melihat dari sekian banyak murid di kelas terlihat kursi Alby yang kosong dan itu membuatku menghela nafas panjang.

"Huftt, bodoh padahal aku disini." gumamku sembari duduk di kursiku.

Selang beberapa detik setelah aku duduk, datang Kayla bersama dua temannya yaitu Hana dan Akila, dan pastinya kami menjadi pusat perhatian anak sekelas.

"Heh youuu mana si Alby? Kamu sembunyiin ya? asal tau aja Alby punya kayla kita." Ucap Akila dengan suara berisiknya itu.

"Jangan bangga dulu cuma karena pernah dianterin sama Alby." Tambah Hana.

"Hushh kalian gak boleh kaya gitu, kan kita cuma mau tanya Alby kenapa tidak masuk duh maaf ya Aeera." Ucap Kayla si ketua kelas sembari menggenggam kedua tanganku.

Bisik murid-murid yang lain,
"Wahhh malaikat ya si Kayla."
"Baik banget udah gitu senyumannya manis."
"Kayla emang paling baik."
"Cantiknya.."
"Malaikat malaikat."
"Ah jadi ingin aku gebet tuh kayla."
"Kayla emang paling dewasa anaknya."

"Urgh rasanya ini pernah terjadi, merepotkan." ucapku dalam hati.

"Aku gak tahu apa-apa tentang Alby, aku gak ada hubungannya, jangan ganggu aku." ucapku dingin.

Dan bisik murid yang lain,
"Urghh dingin banget sih."
"Gak heran gak ada yang mau berteman sama anak baru itu."
"Eh ada tuh cuma satu temannya, eh dua."
"Cantik sih, tapi sikapnya menjengkelkan."
"Kayaknya orangnya cuek banget sih."
"Iya bener dia juga gak pernah menyapa kita."
"Itu tuh dia kan yang deketin si anak direktur sekolah? Ih gak banget."
"Iya tuh pasti dia mau duitnya doang."
"Tapi boleh jujur dia emang paling cantik sih disini, tapi kalau mukanya datar begitu terus sama aja bohong."

Everytime You Fall Asleep [Completed]Where stories live. Discover now